"Pabrik masih berproduksi normal. Adanya kelangkaan, krisis chip atau semikonduktor. Dalam krisis ini, prinsipal telah melakukan alokasi, dan sampai hari ini Daihatsu masih berproduksi normal karena prinsipal masih memberi alokasi chip untuk Indonesia," kata Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra melalui jumpa pers daring, Kamis (17/6).
Lebih lanjut, Amelia mengatakan perusahaan juga melakukan banyak inovasi untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengingat permintaan akan kendaraan bermotor sudah mulai menunjukan tren positif karena insentif PPnBM.
"Kita melakukan banyak inovasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Sebelumnya adalah di kapasitas 530 ribu, pada tahun 2020 turun menjadi 330 ribu. Dan dengan PPnBM ini, demand meningkat, dan kami melakukan banyak penyesuaian dengan mempraktekkan protokol kesehatan," kata Amelia.
Di sisi lain, secara nasional, kenaikan jumlah penjualan mobil juga meningkat signifikan. Hal ini terlihat bila membandingkan rata-rata penjualan ritel sebelum penerapan relaksasi PPnBM pada Januari – Februari 2021 sebanyak sekitar 51 ribu unit per bulan, naik sebesar 46 persen menjadi sekitar 74 ribu per bulannya setelah implementasi diskon pajak pada Maret – Mei 2021.
Pemerintah telah mengimplementasikan program diskon pajak yang telah diimplementasikan secara bertahap sejak Maret 2021 dalam rangka menggairahkan kembali pasar otomotif Indonesia di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Pemerintah juga menambah periode diskon pajak sebesar 100 persen dari yang sebelumnya hingga Mei 2021, diperpanjang hingga Agustus 2021.
Baca juga: Insentif PPnBM dorong penjualan Daihatsu
Baca juga: Daihatsu Rocky 1.2L resmi meluncur di Indonesia, ini harganya
Baca juga: Daihatsu fasilitasi pembelajaran otomotif SMK
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021