Pemerintah Tokyo menargetkan untuk menginokulasi sekitar 2.500 orang per hari hingga akhir Agustus menggunakan dosis vaksin Pfizer Inc. yang disediakan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengunjungi pusat vaksinasi, yang didirikan di sebuah observatorium di lantai 45 kantor pusat pemerintah daerah, yang saat ini ditutup untuk umum karena pandemi, dan diberi pengarahan tentang proses inokulasi.
Baca juga: Jepang amankan vaksin tambahan untuk 20.000 staf Olimpiade dan media
Berdasarkan perjanjian dengan perusahaan farmasi AS dan IOC, Jepang telah mengamankan dosis COVID-19 untuk sekitar 40.000 staf terkait dengan Olimpiade Tokyo, yang akan dibuka pada 23 Juli, dan Paralimpiade yang akan dimulai pada 24 Agustus.
Mereka yang memenuhi syarat untuk inokulalsi menggunakan dosis tersebut termasuk staf dan sukarelawan yang akan bekerja di kampung atlet dan tempat kompetisi, media terakreditasi dan petugas kesehatan.
Sementara penyelenggara Jepang mengatakan vaksinasi virus corona tidak wajib bagi orang-orang yang bekerja atau berpartisipasi dalam Olimpiade atau Paralimpiade, IOC telah menekankan bahwa vaksinasi akan berkontribusi pada pertandingan yang aman terjamin diadakan di tengah pandemi.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Kamis, menyatakan niatnya untuk mengadakan pertandingan dengan penonton domestik, asalkan mereka mengikuti serangkaian pedoman "anti-virus," seperti tidak ada sorakan dan wajib mengenakan masker. Penyelenggara telah memutuskan untuk melarang kehadiran penonton dari luar negeri.
Penyelenggara sedang dalam pembicaraan tentang jumlah penonton dalam venue, keputusan mengenai hal tersebut diharapkan didasarkan pada rencana pemerintah untuk mengizinkan kehadiran hingga 10.000 dalam acara olahraga di prefektur yang tidak dalam keadaan darurat, asalkan tidak melebihi 50 persen dari kapasitas tempat.
Baca juga: Jepang batasi 10.000 penonton setelah keadaan darurat COVID-19
Atlet Olimpiade Jepang mulai menerima suntikan vaksin pada 1 Juni. IOC mengatakan 75 persen calon penduduk kampung Olimpiade dan Paralimpiade, termasuk sekitar 15.000 atlet, telah divaksinasi atau dijadwalkan untuk divaksinasi, dengan angka yang akan meningkat menjadi lebih dari 80 persen saat pertandingan dimulai.
Peluncuran vaksinasi di Jepang dimulai pada Februari, yang diawali dengan petugas kesehatan dan kemudian diperluas kepada mereka yang berusia 65 tahun ke atas pada bulan April. Meskipun vaksinasi meningkat dengan cepat, tingkat inokulasi negara itu jauh tertinggal dari negara-negara maju lainnya.
Beberapa kota, perusahaan dan pusat vaksinasi massal yang dikelola negara baru-baru ini mulai memberikan vaksinasi kepada orang-orang di bawah 65 tahun.
Baca juga: Atlet Olimpiade ditendang dari Jepang jika langgar aturan COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021