Spanyol menciptakan 17 peluang yang lima di antaranya tepat sasaran saat melawan Swedia, tapi hasilnya tetap saja 0-0.
Polandia malah lebih tragis. Kehilangan satu pemain akibat kartu merah, tidak mengendurkan mereka dalam menekan Slovakia. Juga dengan 17 peluang yang tiga di antaranya tepat sasaran, Polandia hanya mengonversi satu peluang menjadi gol saat kalah 1-2 dari Slovakia itu. Dan gol ini bukan ciptaan megabintangnya, Robert Lewandowski, melainkan dari gelandang Karol Linetty.
Oleh karena itu, hal pertama yang mereka lakukan sebelum saling jegal nanti itu adalah membuat sistem serangan lebih klinis dalam menuntaskan peluang.
Sewaktu menghadapi Swedia itu, Spanyol menggenggam 85 persen penguasaan. Mereka 917 kali mengumpan ketika Swedia hanya mampu 161 kali mengumpan. Betapa sabar sekaligus tumpulnya Spanyol saat itu.
Spanyol kali ini mungkin tak akan menghadapi lawan yang memarkir semua pemain di lapangan sendiri seperti dilakukan Swedia. Polandia mungkin tidak serigid Swedia karena mereka juga ingin terbuka menyerang bersama Lewandowksi karena membutuhkan kemenangan supaya tetap bernafas dalam mengejar tempat 16 besar.
Tetapi berharap Polandia bermain terbuka penuh juga hampir mustahil. Jadi, Spanyol tetap menghadapi tim yang bertahan dan menunggu mereka lengah untuk melancarkan tekanan balik, lewat ujung tombak berpengalamannya, Lewandowski.
Oleh karena itu, Luis Enrique tidak terpikir mengubah taktik permainan dan bahkan formasi pasukannya dengan menyatakan "kami berusaha bermain dengan cara yang sama dalam setiap pertandingan". Satu hal yang dia minta dari timnya adalah agar lebih klinis di muka gawang lawan.
Untuk itu dia tetap memasang striker Alvaro Morata sekalipun dicibir publik Spanyol karena menyianyiakan banyak peluang saat melawan Swedia. Bukan hanya Enrique yang tetap percaya Morata. Rekan-rekan satu timnya pun menaruh percaya kepada striker Atletico Madrid yang dipinjamkan kepada Juventus tersebut.
"Kami semua bertangggung jawab dalam menyerang dan bertahan dan dia melakukan sejumlah intervensi bagus sekali di pertahanan. Saya besar bersama dia dan dia pemain yang spektakuler, statistik membuktikan hal itu," kata gelandang Pablo Sarabia seperti dikutip Reuters.
Selanjutnya: Kapten Sergio Busquets bergabung lagi
Spanyol juga mendapat kabar menggembirakan dari bergabungnya lagi kapten Sergio Busquets setelah selesai menjalani karantina mandiri COVID-19. Gelandang veteran ini adalah satu-satunya pemain tersisa dari skuad yang menjuarai Piala Dunia 2010. Spanyol membutuhkan pengalaman dan kepemimpinan playmaker Barcelona ini.
Sementara itu, Polandia mungkin akan memakai sistem permainan mirip Swedia, sambil berharap Lewandowski menunjukkan kesuburan seperti dia perlihatkan di Bundesliga.
Di atas kertas, Lewandowski seharusnya lebih bisa memaksimalkan peluang karena menghadapi lawan yang bermain seterbuka Spanyol ketimbang Slovakia yang rapat bertahan. Striker Bayern ini jauh lebih mengerikan ketimbang striker Swedia Marcus Berg yang dihadapi Spanyol empat hari lalu.
Polandia memang kehilangan gelandang bertahan Grzegorz Krychowiak karena mendapatkan kartu merah sewaktu menghadapi Slovakia. Tetapi ini tak memupus fakta bahwa tumpuan kemenangan mereka tetap Lewandowski yang cemerlang di tingkat klub bersama Bayern tetapi sering melempem bersama timnas. Dia hanya bisa menciptakan dua gol dalam 12 pertandingan bersama timnas Polandia, entah itu dalam Piala Eropa ataupun Piala Dunia.
Baca juga: Slovakia atasi Polandia 2-1 diwarnai kartu merah dan gol bunuh diri
“Kami sudah membahas pertandingan melawan Slovakia itu. Semua orang bilang dia harus bermain lebih baik,” kata bek Polandia Jan Bednarek. “Soal itu sudah selesai. Kami tak akan lagi bertanding seperti itu. Saya pastikan itu.”
Spanyol sendiri merasa kalaupun ada faktor pembenda penting dalam laga nanti yang membuat hasil pertandingan tidak berpihak kepada La Roja, maka faktor itu pasti Lewandowski.
“Lewandowski tetap ancaman utama,” kata Pablo Sarabia. “Kami semua tahu musim seperti apa yang sudah dia lalui. Dia itu referensi seluruh dunia. Kami akan berusaha membuat dia setidaknyaman mungkin sampai tidak bisa bermain bagus.”
Selanjutnya: Prediksi sebelas pemain pertama
Prediksi sebelas pemain pertama
Spanyol: Unai Simon; Cesar Azpilicueta, Aymeric Laporte, Pau Torres, Jordi Alba: Marcos Llorente, Sergio Busquets, Pedri; Gerard Moreno, Alvaro Morata, Dani Olmo
Polandia: Wojciech Szczesny; Bartosz Bereszynski, Kamil Glik, Jan Bednarek; Kamil Jozwiak, Jakub Moder, Karol Linetty, Maciej Rybus; Mateusz Klich, Piotr Zielinski; Robert Lewandowski
Baca juga: Polandia bidik laga lawan Spanyol jadi titik balik penampilan mereka
Selanjutnya: Skenario pertandingan
Skenario pertandingan
Luis Enrique kini bisa memasang kaptennya, Sergio Busquets, setelah dinyatakan negatif COVID-19 usai menjalani karantina mandiri yang membuatnya absen melawan Swedia dalam laga pertama. Dia siap diturunkan melawan Polandia, sedangkan Rodri bakal terus menjadi jangkar permainan Spanyol.
Enrique juga bisa saja mencoba gelandang tengah berpengalaman Thiago Alcantara untuk dipasangkan dengan kedua gelandang bertahan itu.
Jika ini jalan pemikiran Enrique, maka Pedri harus rela menjadi cadangan. Namun kemungkinan Alcantara baru diturunkan ketika Spanyol membutuhkan gol kemenangan.
Kuartet bek yang mengisi formasi 4-3-3 tetap diisi duo bek tengah Aymeric Laporte dan Pau Torres yang didampingi dua bek sayap, Jordi Alba di kiri dan Cesar Azpilicueta di kanan.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Enrique tetap memasang Alvaro Morata di sepertiga terakhir lapangan setelah publik mengkritik performanya saat menghadapi Swedia.
Namun Enrique sepertinya masih mempercayai Morata untuk menjadi salah satu trisula serangan bersama Gerard Moreno dan Dani Olmo. Jika Morata tak kunjung menjebol gawang Polandia, maka Ferran Torres siap menggantinya.
Mungkin memasang formasi 3-5-2, manajer Polandia Paulo Sosa mencari cara agar pemain-pemainnya mendapatkan energi lebih guna membalaskan kekalahan melawan Slovakia.
Tetapi dia sama sekali tak mau menyalahkan ikon tim, Robert Lewandowski, yang justru dia dorong agar menunjukkan kebintangannya seperti diperlihatkan bertahun-tahun bersama Bayern Muenchen.
Satu hal yang mesti direformasi Sosa adalah memoles unit serangannya, misalnya melepaskan peran nomor 10 dari Piotr Zielinski dengan menukarkannya kepada Mateusz Klich atau Karol Swiderski, untuk mengapit Lewandowski. Perubahan sebuah keharusan karena mereka menghadapi barisan bek yang lebih tangguh di Prancis.
Sementara di lapangan tengah, Maciej Rybus masuk lineup setelah Grzegorz Krychowiak terkena kartu merah. Bersama Jakub Moder, dia akan berusaha mengimbangi superioritas gelandang-gelandang Spanyol yang diperkirakan semakin dominan saja setelah ada Sergio Busquets.
Untuk menghalau agresi Spanyol ke depan gawang, trio bek tengah Bartosz Bereszynski, Kamil Glik, dan Jan Bednarek akan rapat menjaga kiper Wojciech Szczesny. Kedua sayap pertahanan Polandia yang juga bisa menunjang serangan dari sayap ini akan diisi oleh Karol Linetty dan Kamil Jozwiak.
Baca juga: Southgate akui Inggris tidak berbuat banyak saat diimbangi Skotlandia
Selanjutnya: Statistik penting kedua tim
Statistik penting kedua tim
Spanyol seri 0-0 melawan Swedia dalam pertandingan pertama, sedangkan Polandia kalah 0-1 melawan Slovakia
Spanyol tak terkalahkan dalam 11 pertandingan Euro terakhir.
Polandia kebobolan paling sedikit dua gol dalam enam dari tujuh pertandingan terakhirnya.
Polandia juga menjadi pihak yang lebih dulu kebobolan dalam lima dari delapan pertandingan terakhirnya.
Spanyol tak terkalahkan dalam liga terakhirnya yang di antara memetik dua kemenangan, sedangkan Polandia dua kali kalah dan sekali menang dalam liga terakhirnya.
Spanyol memenangkan delapan dari 10 laga terakhirnya melawan Polandia dan hanya sekali kalah. Spanyol memasukkan 27 gol, Polandia memasukkan 8 gol.
Baca juga: Slovakia membayar mahal karena pasif di babak kedua lawan Swedia
Baca juga: Eriksen sukses jalani operasi pemasangan alat pacu jantung
Baca juga: UEFA yakin semifinal dan final Piala Eropa bisa diadakan di Wembley
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021