Korban diduga tewas setelah ditembak orang tak dikenal saat dia berada di dalam mobilnya.
Keluarga Mara Salem Harahap (42) meminta pihak kepolisian mengusut tuntas itu dan menangkap pelaku penembakan terhadap jurnalis sekaligus pimpinan redaksi (pemred) salah satu media lokal di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
"Kami sangat berharap pelakunya segera tertangkap, apalagi meninggalnya secara tragis," kata Farida yang merupakan saudara kandung korban saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan saat menunggu hasil autopsi jenazah Mara Salem Harahap, Sabtu.
Farida mengatakan bahwa pihak keluarga hingga saat ini seakan belum percaya kalau saudaranya itu menjadi korban kekerasan kelompok orang tak dikenal.
Ia menyebut ada bekas tembakan di kaki kiri, tepatnya bagian paha menganga sedalam kurang lebih 10 sentimeter hingga tulang paha korban patah.
"Memang kami harus ikhlas walaupun enggak ikhlas tetapi harus. Kalau enggak, kami berdosa," ujarnya.
Menyinggung soal proses, dia mengatakan bahwa itu urusan kepolisian. Bagi dia dan keluarga korban, pelakunya segera ditangkap dan diadili dengan seadil-adilnya.
Menyinggung soal proses, dia mengatakan bahwa itu urusan kepolisian. Bagi dia dan keluarga korban, pelakunya segera ditangkap dan diadili dengan seadil-adilnya.
Sebelumnya, Mara Salem Harahap dilaporkan tewas tak jauh dari rumahnya, Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sabtu dini hari.
Korban diduga tewas setelah ditembak orang tak dikenal saat dia berada di dalam mobilnya.
Untuk mengungkap kasus tersebut, Polda Sumut membentuk tim gabungan bersama Polres Simalungun.
Baca juga: Polda Sumut bentuk tim buru pelaku penembakan jurnalis di Simalungun
Baca juga: PWI Lebak kecam pembunuhan pempred media online di Medan
Baca juga: Polda Sumut bentuk tim buru pelaku penembakan jurnalis di Simalungun
Baca juga: PWI Lebak kecam pembunuhan pempred media online di Medan
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021