Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendorong Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) supaya mampu menjadi ujung tombak sektor pariwisata di daerahnya dengan mengembangkan objek wisata yang memiliki nilai jual tinggi.Pokdarwis harus mampu menunjukkan eksistensi sektor pariwisata kita. Harus ada produk wisata yang punya nilai jual di luar
"Pokdarwis harus mampu menunjukkan eksistensi sektor pariwisata kita. Harus ada produk wisata yang punya nilai jual di luar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Encep Suprihatin Jaya di Cikarang, Senin.
Dia berharap seluruh elemen masyarakat yang tergabung dalam Pokdarwis dapat bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk mengembangkan sektor wisata di wilayahnya masing-masing.
"Semua Pokdarwis diharapkan dapat bersinergi dan bermitra dengan pemerintah daerah sehingga bisa bersama-sama memajukan pariwisata di Kabupaten Bekasi," katanya.
Encep juga meminta kelompok sadar wisata ini tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat dalam mengelola kepariwisataan agar penyebaran COVID-19 tidak terjadi di objek wisata.
"Tentunya di masa pandemi ini harus benar-benar diperhatikan agar upaya pemerintah menekan angka kasus COVID-19 bisa terus sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi khususnya yang bersumber dari sektor pariwisata," ucapnya.
Kepala Seksi Peningkatan Kelembagaan Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Rosidin mengatakan penguatan manajemen kelompok sadar wisata bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata.
Dia mencatat sedikitnya ada 14 kelompok sadar wisata yang sudah terbentuk dan bergerak mengelola potensi wisata di Kabupaten Bekasi di antaranya Pokdarwis Gedung Juang, Kawung Tilu, Alif Bata, Rawa Binong, Situ Abidin, Cibereum serta Citra Alam Bahari. Kemudian Pokdarwis Kahuripan, Pesisir Pal Jaya, Taman Pelangi, Taman Bunga Matahari, Bungin Bakti Jaya, Pesona Wanajaya Cibitung, serta Sembilangan Bahari Tarumajaya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi akan terus berupaya memberikan pembinaan kepada Pokdarwis yang telah terbentuk. Tujuannya, agar objek wisata yang ada di Kabupaten Bekasi dapat dikelola secara lebih maksimal.
"Pengembangan wisata di setiap daerah tidak pernah lepas dari peran serta kesadaran masyarakat dan pemuda di daerahnya. Kemajuan objek wisata dari sisi bisnis tentunya akan berdampak pada pennambahan PAD (pendapatan asli daerah) kita juga," katanya.
Baca juga: Program "Mang Jaka" cegah COVID-19 sektor wisata diluncurkan di Bekasi
Baca juga: 7 sumur tua di Bekasi ditetapkan jadi cagar budaya dan objek wisata
Baca juga: Pemkab Bekasi sulap lahan kosong jadi destinasi wisata ramah anak
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021