FAO apresiasi sektor pertanian Indonesia

21 Juni 2021 11:55 WIB
FAO apresiasi sektor pertanian Indonesia
Petani merawat tanaman bawang merah di areal pertanian Terasering, Argapura, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019). Selain untuk pertanian, petani setempat memanfaatkan lahan terasering guna menahan jika terjadi longsor akibat hujan pada bagian lereng gunung Ciremai. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/ama/aa.

Kami apresiasi karena pertanian di Indonesia tumbuh secara pesat

Badan Pangan Dunia atau FAO mengapresiasi sektor pertanian Indonesia karena mengalami pertumbuhan yang luar biasa dengan memberi kepercayaan sebagai anggota Dewan FAO mewakili Asia untuk periode 2021-2024.

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, menyampaikan apresiasi atas berbagai perkembangan dan pembangunan sektor pertanian tersebut yang dinilai mampu menjaga ketahanan pangan dan gizi serta berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan.

"Kami apresiasi karena pertanian di Indonesia tumbuh secara pesat," ujar Dongyu.

Dongyu mengatakan perwakilan Indonesia pada Dewan FAO sangatlah penting, terutama dalam menguatkan Badan Eksekutif FAO yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam perumusan dan penentuan strategi, kebijakan, dan anggaran organisasi untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan di bidang pertanian. "Khususnya di masa pandemi COVID-19," katanya.

Di samping itu, FAO juga menghargai adanya keselarasan antara prioritas pemerintah Indonesia dalam sistem pangan dan pertanian dengan kerangka kerja strategis FAO yang saat ini memfokuskan pada "four betters".

"Sekali lagi, kami percaya bahwa kiprah Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, nutrisi, dan pembangunan pertanian berkelanjutan sudah berjalan dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Indonesia terpilih menjadi wakil kelompok regional Asia bersama lima negara Asia lainnya yaitu Bangladesh, China, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan. Total anggota yang ada saat ini jumlahnya mencapai 49 anggota dengan komposisi perwakilan regional Afrika (12), Asia (9), Eropa (10), Amerika Latin dan Karibia (9), Near East (6), Amerika Utara (2) dan Southwest Pacific (1). Indonesia sendiri bergabung dengan FAO sejak tahun 1948 dan telah menjabat sebagai Anggota Dewan FAO selama periode 1955-1964, 1967-2000, 2003-2014, 2015-2018, dan 2020-2021.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terimakasih atas kepercayaan FAO terhadap perbaikan dan perkembangan pertanian di Indonesia. Syahrul bersyukur karena kepercayaan ini menunjukkan bahwa pertanian Indonesia sudah berjalan sesuai dengan koridor yang ada.

"Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terakhir. Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa," katanya.

Mentan menyebut bahwa program pembangunan sektor pertanian di bawah arahan Presiden Joko Widodo, terus membuahkan hasil positif untuk perbaikan dan kebaikan. Kinerja dan kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi sangat baik dan terjaga.

"Kita berharap program pertanian Indonesia, mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia. Menginspirasi bagi negara lain, dan kita berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia," tutupnya.

Baca juga: Indonesia wakili Asia jadi Anggota Dewan FAO
Baca juga: FAO: Restorasi hutan bantu pulihkan kesehatan dan kesejahteraan
Baca juga: FAO: Harga pangan dunia naik pada Januari, tertinggi sejak Juli 2014

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021