Belgia yang merupakan tim peringkat teratas dunia yang sudah mengamankan tempat mereka dalam fase gugur berkat dua kemenangan dalam dua pertandingan sebelumnya, harus menunggu hingga menit ke-74 untuk menghujamkan tusukan kerasnya kepada lawannya yang tangguh bertahan.
Baca juga: Klasemen akhir Grup B, Denmark ke 16 Besar
Tetapi bahkan pada saat mereka membuang sejumlah peluang emas dan ketika sebuah gol dari Romelu Lukaku dianulir karena offside, semifinalis Piala Dunia 2018 itu bergeming dan tetap tenang, terus mensirkulasikan bola di mana Kevin De Bruyne berulang kali berusaha mengiris pertahanan Finlandia.
Bertanding dalam laga yang dianggap Finlandia sebagai pertandingan terbesar dalam sejarahnya, Finlandia menumpuk pemain-pemainnya di daerah pertahanan dalam upaya membendung serangan Belgia tetapi akhirnya mereka tak kuasa juga menghadapi tekanan yang terus datang bergelombang.
Baca juga: Finlandia berharap ciptakan kejutan kontra Belgia
Dengan dipasangnya De Bruyne, Axel Witsel, dan Eden Hazard menjadi starter setelah masuk sebagai pemain pengganti dalam pertandingan sebelumnya, hanya soal waktu untuk tim seberpengalaman dan sesuperior Belgia untuk menjebol pertahanan kokoh Finlandia.
Belgia yang memiliki lima pemain yang sudah lebih dari 100 kali membela timnas, tidak pernah bosan mengendalikan laga dan tim yang pernah menjadi kuda hitam dalam berbagai turnamen itu, kini menjadi calon kuat juara Eropa.
Mereka membutuhkan sedikit keberuntungan untuk membuka rekening golnya tetapi keberuntungan berpihak kepada sang pemberani dan sundulan Thomas Vermaelen memantul kembali dari mistar gawang dan masuk ke gawang kiper Lukas Hradecky sehingga mereka unggul yang memang layak mereka dapatkan.
Tujuh menit kemudian Belgia menyarangkan satu gol lagi setelah umpan De Bruyne yang lainnya mendapati Lukaku dalam posisi tepat dan sang striker pun mengantongi gol ketiganya dalam turnamen ini.
Baca juga: Belgia sempurnakan perjalanan fase grup dengan bekuk Finlandia 2-0
Lukaku yang kini sudah mencetak 21 gol dalam 17 pertandingan kompetitif terakhirnya untuk Belgia, membutuhkan tujuh tembakan untuk bisa mencetak tiga gol dalam turnamen ini.
Tetapi adalah rekan satu timnya De Bruyne yang dianugerahi man of the match ketika Belgia yang finalis Euro 1980 itu untuk pertama kalinya memenangkan semua pertandingan fase grup Euro mereka. Mereka tengah mengirimkan pesan tegas kepada para pesaingnya dalam merebut gelar turnamen ini, demikian laporan Reuters.
Baca juga: Dongeng indah Denmark melenggang ke 16 besar
Baca juga: Klasemen akhir Grup C, Belanda sempurna, Ukraina menunggu
Baca juga: Ringkasan Grup A: Italia dan Wales lolos, Swiss berpeluang menyusul
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021