"Iya itu (pemeriksaan tentang Kapal Aceh Hebat), itu ditanya dari aspek perencanaan," kata Azhari usai menjalani pemeriksaan, di Banda Aceh, Selasa.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK RI Ali Fikri menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat di Aceh.
Baca juga: KPK lakukan pemeriksaan sejumlah pejabat di Aceh
Pemeriksaan yang dilakukan, yakni permintaan keterangan dan klarifikasi terhadap beberapa pihak terkait. Namun, KPK belum bisa menjelaskan lebih detail perkara yang sedang ditangani karena masih proses penyelidikan.
Azhari mengatakan pemeriksaan dirinya oleh KPK dalam rangka mencari informasi yang sebenarnya terkait bagaimana proses perencanaan di Bappeda yang saat itu dia pimpin.
"Dari aspek perencanaan ada dokumen, bagaimana kaitan dengan dokumen. Mereka (KPK) ingin tahu dulu proses, ini namanya klarifikasi," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Aceh uji coba Kapal Aceh Hebat 1 ke Pulau Simeulue
Azhari menyampaikan pemeriksaan dirinya tidak mengenai teknis pengadaan Kapal Aceh Hebat karena hal itu ranahnya dinas terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan Aceh.
Azhari mengatakan pada hari ini (Selasa) dirinya diperiksa berbarengan dengan mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Bustami, hanya saja berbeda ruang pemeriksaan.
"Saya dipanggil dengan pak Bustami diperiksa satu-satu," kata Azhari.
Baca juga: KMP Aceh Hebat, membebaskan "keisolasian" kepulauan di Aceh
Untuk diketahui, Pemerintah Aceh membeli tiga kapal penumpang jenis roll on - roll off (ro-ro) dengan anggaran sebesar Rp178 miliar. Kapal yang diberi nama Aceh Hebat tersebut sebagai transportasi antarpulau di Aceh.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Aceh Hebat 1 beroperasi dari Kabupaten Aceh Barat menuju kota Sinabang, Kabupaten Simeulue. Kemudian, KMP Aceh Hebat 2 berlayar dari Banda Aceh ke Kota Sabang, dan KMP Aceh Hebat 3 melewati Aceh Singkil menuju Kepulauan Banyak.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021