"Jadi memang konsepnya kami ingin melakukan integrasi di JIS ini," kata Manajer Konstruksi JIS M Rizki Fauzi saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu.
Rizki menyatakan pembangunan JIS menyampaikan pesan konsep "kebersamaan" sehingga perlu dukungan transportasi massal terintegrasi untuk memudahkan masyarakat menuju arah JIS.
Rizki mengakui keterbatasan lahan yang dimiliki JIS sekitar kurang lebih 23 hektare termasuk digunakan untuk pembangunan stadion dan lanskap serta sarana penunjang lainnya, maka tidak memadai untuk kelengkapan tempat parkir luas bagi pengunjung yang rencananya hanya berkapasitas sekitar 1.200 kendaraan.
Area parkir berkapasitas 1.200 kendaraan tersebut akan diprioritaskan untuk tim ofisial yang akan bertanding, aparatur pengamanan, pihak terkait pertandingan dan tim medis.
Sementara untuk parkir pengunjung, rencananya akan dibuatkan kantong-kantong parkir yang terdekat dari JIS, misalnya di Kemayoran dan Ancol. Tentu ini akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain.
Guna menyiasati kapasitas lahan parkir kendaraan di JIS, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama PT KAI dan Kemenhub menggagas integrasi seluruh komponen transportasi massal yang ada di Jakarta, seperti Moda Raya Terpadu, Lintas Raya Terpadu, Bus Rapid Transit dan Kereta Rel Listrik.
Baca juga: Atap Jakarta International Stadium mampu serap energi surya
Baca juga: Realisasi pembangunan JIS meningkat menjadi 60,28 persen Selain untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir, konsep transportasi massal terintegrasi menyampaikan pesan filosofi kebersamaan.
"Kebersamaan dalam ini adalah semua sama begitu, mau yang bayar tempat duduk VIP atau yang bayar tempat duduk di tribun atas, semua sama fasilitas yang diterapkan," kata Rizki.
Jakpro, PT KAI dan Kemenhub juga akan membahas kebutuhan stasiun baru KRL dengan rute menuju sisi barat JIS. Diharapkan ada pembangunan stasiun KRL dengan rute menuju JIS tersebut dengan jarak kurang dari satu kilometer dari stadion berteknologi tinggi tersebut.
Hal itu karena stasiun terdekat dari JIS seperti stasiun Ancol dan Stasiun Tanjung Priok letaknya masih cukup jauh bila ditempuh oleh pejalan kaki. "Menurut perhitungan kami, jarak tempuh yang masih enak bagi pejalan kaki adalah sekitar 1 kilometer," ujar Rizki.
Selain itu, waktu antara kereta penumpang melintasi di JIS juga perlu diperbanyak. Selama ini di rel kereta sisi barat JIS lebih banyak dilewati kereta logistik dibanding kereta penumpang.
"Lebih baiknya itu di setiap 10 menit ada pemberangkatan kereta yang menuju area JIS. Karena menurut studi kami, per 30 menit baru ada pemberangkatan kereta menuju area JIS ini," ungkap Rizki.
Rizki mengemukakan keberadaan JIS juga diharapkan menciptakan beragam transportasi publik yang memudahkan masyarakat.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021