Terlebih, pemerintah kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di sejumlah wilayah, yang mau tak mau kembali mempengaruhi transaksi jual-beli secara langsung.
"Soal PPKM, kalau dilihat, PPKM ini lebih ke kerumunan yang besar, seperti untuk mal atau perkantoran, makanya di-limit sampai 25 persen. Pertumbuhan DANA juga tinggi di UMKM-nya. Jadi, ini di segmen UMKM tersebut, kita malah jauh membantu karena bukan hanya jualan di tempat, tapi secara online juga seperti lewat Instagram, dan lainnya," kata Vince dalam jumpa media secara daring, Rabu.
Baca juga: Berbagi rezeki praktis lewat dompet digital
"Kerumunan mereka (UMKM) juga tidak sebesar mal/kantor. Mereka membutuhkan transaksi harian. Ini adalah fokus kita ke depan untuk membantu segmen tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut data yang dibagikan, tidak ada penurunan yang drastis di segmen UMKM di DANA.
"Setahun terakhir ini tidak ada impact turun drastis, tapi malah lebih ke pertumbuhan. Memang, pada 1-2 minggu terakhir dengan situasi kondisi yang mengkhawatirkan, ada penurunan. Tapi, mereka (UMKM) adalah yang paling resilient," ujar Vince menambahkan.
Sebagai informasi, DANA Bisnis untuk UMKM yang sebelumnya sebanyak 200 ribu UMKM yang bergabung, kini tercatat 250 ribu UMKM sudah berada dalam ekosistem digital tersebut.
Vince menambahkan, sejalan dengan tren meningkatnya pengguna aktif bulanan dan transaksi menggunakan QRIS dari Bank Indonesia, juga merupakan bukti bahwa UMKM adalah sektor yang paling tangguh dan adaptif di masa pandemi, sekaligus mengakselerasi transformasi masyarakat digital (digital society) Indonesia.
Selain itu, UMKM juga dinilai memiliki potensi yang begitu besar untuk dikembangkan, terutama di daerah dan kota-kota kecil yang mungkin masih belum terjangkau oleh teknologi mutakhir.
"Kita melihat market kita masih luas dan besar. Di Asia Tenggara, kita termasuk negara yang aktif adopsi digital, terutama dengan produk dan aplikasi dari Indonesia juga, dan ini sangat membanggakan," kata Vince.
"Kesempatan growth-nya masih besar dan luas untuk pengembangan user. The more educated we are, the faster the market will grow. DANA juga terus improve UI/UX kita di sisi teknologi. Kalau user merasa aman, mereka akan tend to be loyal. Dan trennya sekarang tidak ada penurunan user. Dari bulan ke bulan adalah pertumbuhan saja yang terjadi," pungkasnya.
Baca juga: Pembayaran dengan QRIS alami kenaikan di DANA
Baca juga: Kredivo kembali raih suntikan dana Rp1,4 triliun
Baca juga: DANA luncurkan fitur bayar tagihan otomatis
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021