Sebanyak 5.500-an orang menerima masing-masing dua butir telur matang. Telur disalurkan melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan RT/RW di sekitar Kantor Kemensos, Jalan Salemba Raya.
“Pandemi membuat masyarakat kurang mampu tidak bisa mencukupi kebutuhan protein. Oleh karena itu kami bantu masyarakat dengan memberikan bahan makanan dengan asupan tinggi protein, seperti telur untuk meningkatkan daya tahun tubuh,” kata Risma dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Risma mengatakan pandemi telah mengakibatkan banyak masyarakat berkurang pendapatannya. Hal ini membuat mereka tidak mampu menyediakan kebutuhan protein, dan bahkan mengurangi pembelanjaan asupan protein yang justru dibutuhkan untuk melawan serangan virus.
Kemensos mendapatkan stok telur sebanyak 110 ikat atau setara dengan 1.650 kg (1,65 ton) diterima pada tanggal 21 Juni. Kemensos menerima lagi 67 ikat atau setara dengan 1.000 kg.
Sebanyak 3.169 orang menerima telur melalui LKS di DKI Jakarta, dan 1.200 orang melalui RT/RW di sekitar Kantor Kemensos. Untuk keperluan memasak, dibantu relawan Tagana sebanyak 30 orang.
Mensos menyatakan, ada alasan tersendiri telur didistribusikan kepada masyarakat dalam keadaan matang. "Kalau diberikan kepada masyarakat dalam keadaan mentah nanti berisiko. Dengan mengonsumsi telur, diharapkan dapat membantu asupan protein dan meningkatkan daya tahun tubuh,” katanya.
Baca juga: Risma bagikan telur, sehatkan masyarakat di masa pandemi COVID-19
Sementara ini, pemberian telur hanya difokuskan pada masyarakat DKI Jakarta, namun Risma masih akan menunggu evaluasi lebih lanjut apabila bisa dilakukan di tempat-tempat lainnya di seluruh Indonesia. "Nanti kita lihat dulu ya,” kata dia.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021