Varian Delta Plus, yang mulanya ditandai sebagai Variant of Interest, kemudian dinyatakan sebagai Variant of Concern (VOC) oleh pemerintah.
Pada Selasa (22/6) jumlah kasus varian COVID-19 Delta Plus di India sebanyak 22 kasus dan di temukan di distrik Ratnagiri dan Jalgaon di Negara Bagian Maharashtra, distrik Palakkad dan Pathanamthitta di Kerala dan distrik Bhopal dan Shivpuri di Madhya Pradesh.
"Hingga kini di antara sampel yang diurutkan (sekitar 45.000) di India, varian ini terkadang diamati di Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh, dengan sekitar 40 kasus teridentifikasi sejauh ini dan tidak terjadi peningkatan prevalensi yang signifikan," demikian pernyataan yang dirilis oleh pemerintah.
Pada Selasa pemerintah federal mengirim peringatan ke Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh mengenai kasus Delta Plus yang di temukan di sana. Negara bagian terkait didesak untuk melakukan langkah darurat termasuk mencegah pertemuan dan kerumunan serta memulai pengujian yang lebih luas, pelacakan yang cepat dan vaksinasi berdasarkan prioritas.
Kasus varian Delta Plus dilaporkan bersamaan ketika India melaporkan jumlah kasus harian COVID-19 yang lebih rendah dan pemerintah daerah di negara bagian sedang menghapus pembatasan COVID-19.
Varian Delta Plus merupakan versi mutan dari varian Delta yang pertama kali muncul di India. Varian itu dianggap lebih menular dan cepat menyebar.
Para pakar di Maharashtra khawatir bahwa varian baru tersebut berpotensi memicu gelombang ketiga wabah virus corona, menurut laporan tersebut.
Baca juga: Panel India sebut perlu respons global tahan varian lebih menular
Baca juga: Vaksin AstraZeneca, Pfizer efektif melawan COVID-19 varian Delta
Sumber: Xinhua
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021