Hal tersebut disampaikan Moeldoko karena sejauh ini 2,19 persen dari total penerima Kartu Prakerja adalah mantan pekerja migran.
"Program ini memberi peluang kerja bagi calon dan mantan pekerja migran Indonesia," ujarnya saat menghadiri rapat terkait dengan Program Kartu Prakerja di Jakarta, Kamis, sebagaimana siaran pers yang diterima.
Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode 15 November-15 Desember 2020, tercatat jumlah penerima Kartu Prakerja mencapai 3,38 juta orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 337.154 orang atau 6,12 persen merupakan calon pekerja migran Indonesia, sedangkan sebanyak 120.648 orang atau 2,19 persen dari total penerima Kartu Prakerja adalah mantan pekerja migran Indonesia.
Baca juga: Airlangga apresiasi kemauan belajar alumni Kartu Prakerja di DIY
Data pekerja migran yang memperoleh Kartu Prakerja itu didapatkan berdasarkan hasil kolaborasi pengelola Kartu Prakerja dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Sejauh ini, pendampingan untuk mantan pekerja migran Indonesia juga dilakukan mulai dari pendaftaran, pelatihan, hingga tahap "learning management system" dengan total 92 layanan, masing-masing 23 layanan ditargetkan diberikan Juni 2021 dan sisanya 69 layanan diberikan Juli 2021.
Moeldoko menyarankan kerja sama lebih lanjut antara BP2MI, Kemenaker, dan Kartu Prakerja dalam pertanggungjawaban program Kartu Prakerja bagi calon dan mantan pekerja migran.
Lebih jauh dia mengatakan Manajemen Pelaksana Operasi (PMO) Kartu Prakerja sudah mengumpulkan data yang berasal dari Survei Evaluasi Program Kartu Prakerja dan data karantina pekerja migran Indonesia di Wisma Atlet.
Menurutnya, data dari Wisma Atlet bisa menjadi proyek percontohan pemberdayaan di daerah.
Baca juga: 657 ribu orang di Jateng terima program kartu prakerja
Baca juga: Kemenko Perekonomian: Penerima Kartu Prakerja capai 8,3 juta orang
Baca juga: Enam ribu pekerja migran dapat pendampingan pendaftaran Kartu Prakerja
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021