Tim IPB Selidiki Hama Kumbang di Inhil

30 September 2010 19:39 WIB
Tembilahan (ANTARA News) Tim Deputi Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor akan menurunkan tim ke Indragiri Hilir, Sumsel, untuk menyelidiki hama kumbang yang menyerang kebun warga di Kecamatan Gaung.

Menurut Asisten Pemerintah Daerah Indragiri Hilir, Syafrinal Heddy berdasarkan pertemuan antara tim pemerintah daerah Inhil dengan tim Deputi Proteksi Tanaman IPB tercapai kesepakatan bagi menurunkan tim menyelidiki kasus serangan hama kumbang ini.

"Berdasarkan hasil pembicaraan kita dengan tim Deputi Proteksi Tanaman IPB, mereka menyanggupi untuk menurunkan tim peneliti ke Inhil," kata Syafrinal Heddy, Kamis.

Tim ini menurut dia akan turun ke Inhil sekitar dua pekan lagi dan mereka akan melakukan penelitian di lapangan terhadap serangan hama kumbang yang menyerang kebun kelapa di Kecamatan Gaung dan Gaung Anak Serka (GAS).

Syafrinal menambahkan, tim peneliti yang akan diturunkan oleh Universitas Pertanian Bogor (IPB) ini merupakan pakar dibidangnya. Juga telah berpengalaman melakukan penelitian serupa di berbagai daerah di Indonesia.

"Kita harapkan dengan dilakukan penelitian ini, maka penyebab munculnya hama kumbang yang merusak kelapa masyarakat dapat diketahui dan dicarikan solusi yang tepat," tegasnya.

Saat ini warga di Kecamatan Gaung dan Gaung Anak Serka (GAS) yang areal perkebunan kelapa mereka berhampiran dengan PT Bina Duta Laksana (PT BDL) mensinyalir kerusakan kebun kebun kelapa mereka, akibat serangan hama kumbang yang berasal dari tumpukan kayu di areal perusahaan kayu ini.

Ratusan warga petani kelapa dari empat desa, yakni Desa Sungai Empat, Desa Rambaian, Desa Teluk Kabung dan Desa Simpang Gaung telah beberapa kali mengadakan aksi unjuk rasa ke perusahaan ini menuntut kompensasi kerugian atas kerusakan kebun kelapa mereka.

Sehingga pihak perusahaan dan difasilitasi pemerintah daerah Inhil membentuk tim independen bagi penyelesaian kasus ini dan mendatangkan tim ahli dari IPB.(*)
(ANT-027/R009)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010