Senator ingin melihat peran apa yang dimiliki perusahaan-perusahaan itu dalam membantu menyebarkan kesalahan informasi yang berpotensi berbahaya selama pandemi.
Google, Twitter dan Facebook mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka bekerja sama dengan komite. Google mengatakan telah menghapus 1,2 juta video dari platformnya karena melanggar pedoman misinformasi COVID-19.
Baca juga: Brazil cetak rekor satu hari untuk kasus virus corona
Senator Omar Aziz, yang memimpin komite, mengatakan pada Selasa bahwa sementara perwakilan perusahaan akan hadir sebagai saksi, perusahaan-perusahaan itu akhirnya bisa diselidiki juga.
"Meresepkan obat melalui YouTube, Instagram, Twitter, itu kejahatan," kata Aziz saat sidang Senat, Selasa. "Mereka dipanggil sebagai saksi, tapi, ya, mereka bisa diselidiki jika komisi memutuskan demikian."
Aziz mengatakan para senator ingin bertanya kepada perusahaan-perusahaan itu bagaimana platform mereka berjalan, dan apakah mereka mengizinkan unggahan yang menyebarkan obat-obatan yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Seorang kolumnis ditangkap, tabloid Apple Daily berhenti terbit
Baca juga: Kelompok pribumi Kanada umumkan temuan ratusan kuburan nirtanda
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
