"Ada sebanyak 3.308 kamar yang siap digunakan untuk pasien COVID-19. Kira-kira dapat menampung sebanyak 10 ribuan orang," ujar Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kesediaan kamar untuk isolasi pasien COVID-19 itu setelah Wamenag beserta jajarannya di Kementerian Agama melakukan peninjauan ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Baca juga: Wamenag minta pesantren perketat protokol kesehatan usai libur Lebaran
Khusus untuk Asrama Haji Pondok Gede, ada tiga gedung yang telah disiapkan dan bisa menampung 556 pasien COVID-19. Gedung A sebanyak 44 kamar dapat menampung 172 orang, Gedung B sebanyak 36 kamar yang dapat menampung 144 orang, dan Gedung C sebanyak 36 kamar dapat menampung 240 orang.
Menurutnya, Kemenag hanya mampu menyiapkan kamar isolasi, sementara tim pendukung seperti tenaga medis, obat-obatan, dan makanan harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19, BNPB, Kodam, dan Dinas Kesehatan setempat.
"Sementara tenaga medis, obat-obatan, tenaga pengamanan dan konsumsi diserahkan kepada Pemda dan Dinas Kesehatan masing-masing," kata dia.
Sementara itu, Sesditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Ramadhan Harisman mengatakan pihaknya akan mengundang Satgas COVID-19, BNPB, Kodam, dan Dinas Kesehatan untuk mengkoordinasikan layanan ruang isolasi di asrama haji.
"Penanganan pasien COVID-19 menjadi kewenangan Dinas Kesehatan. Sementara, untuk konsumsi, tenaga medis, obat-obatan, dan tenaga pengamanan, menjadi kewenangan dinas setempat yang terkait," katanya.
Direktur RS Haji Jakarta Mahesa Paranadipa menambahkan bahwa saat ini ada 44 pasien COVID-19 yang sedang dirawat di Asrama Haji Pondok Gede.
"Saat ini Gedung Arafah yang digunakan, sudah dimanfaatkan untuk Pasien COVID-19. Gedung Arafah ini terdiri dari empat lantai, setiap kamar dapat diisi oleh dua orang," katanya.
Baca juga: Asrama haji siap digunakan untuk pasien COVID-19
Baca juga: Dasco sarankan asrama haji jadi tempat perawatan pasien COVID-19
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021