• Beranda
  • Berita
  • Pasar cerna komentar beragam pejabat The Fed, rupiah menguat

Pasar cerna komentar beragam pejabat The Fed, rupiah menguat

25 Juni 2021 10:23 WIB
Pasar cerna komentar beragam pejabat The Fed, rupiah menguat
Karyawan menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Jumat (6/11/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat seiring pelaku pasar yang mencerna komentar beragam terkait kebijakan moneter oleh pejabat bank sentral AS The Fed.

Rupiah menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.420 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.440 per dolar AS.

"Pasar mata uang bergerak lesu di tengah trader yang mempertimbangkan sinyal yang berbeda dari para pejabat Federal Reserve AS terkait waktu pemangkasan stimulus moneter," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 20 poin

Dolar AS mendapatkan beberapa dukungan semalam dari dua pejabat The Fed yang mengatakan bahwa periode inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dapat lebih lama dari perkiraan.

Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan bahwa tekanan inflasi jangka pendek akan mereda menuju kuartal keempat. Sedangkan Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker menyampaikan bahwa ekonomi AS pada umumnya dalam kondisi yang baik.

Namun, pada Selasa (22/6) lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tekanan harga seharusnya akan mereda dengan sendirinya.

Baca juga: Rupiah ditutup melemah, tertekan rekor baru kasus harian COVID-19

Dolar AS melemah pada hari Kamis (24/6) lalu, setelah menghabiskan pekan ini secara bertahap menjauh dari level tertinggi dua bulan setelah sikap Federal Reserve AS yang secara mengejutkan hawkish dalam hasil pertemuan mereka pada pekan lalu.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,769, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 91,814.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,497 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,487 persen.

Pada Kamis (24/6) lalu, rupiah ditutup terkoreksi 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.440 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.433 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021