Perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korea Selatan menunjukkan kinerja positif, meskipun di tengah masa pandemi COVID-19 yang memukul ekonomi dunia.
Menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, tren positif di bidang perdagangan dan investasi tersebut sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.
“Di bidang perdagangan, selama kuartal I perdagangan bilateral naik 15,2 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia juga mengalami kenaikan 7,9 persen di kuartal pertama tahun ini,” ujar Retno saat menyampaikan pernyataan pers virtual bersama dengan Menlu Korea Selatan Chung Eui-yong di Jakarta, Jumat.
Sementara di bidang investasi, pemerintah mencatat peningkatan realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia dari 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp17,3 triliun) pada 2019 menjadi 1,84 miliar dolar AS (sekitar Rp26,6 triliun) pada 2020.
“Porsi besar dari investasi baru tercatat di bidang industri mobil listrik dan ekosistemnya,” kata Retno.
Sejumlah investasi baru dari perusahaan Korea Selatan di antaranya, pendirian pabrik KCC Glass di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah serta konstruksi pabrik mobil Hyundai di Deltamas, Jawa Barat yang telah masuk fase final.
Ke depannya, pemerintah Indonesia mengharapkan implementasi konkret usaha patungan proyek baterai (joint venture battery project) antara LG Energy Solution dan Hyundai di Buli, Maluku Utara; Konawe, Sulawesi Tenggara; dan Karawang, Jawa Barat.
Tren positif di bidang perdagangan dan investasi kedua negara disambut baik oleh Menlu Korea Selatan Chung Eui-yong, yang merujuk pada pembenahan iklim investasi di Indonesia telah menarik lebih banyak perusahaan asal Korea untuk berinvestasi.
“Di samping itu, kami juga melihat tekad pemerintah Indonesia dalam membantu kegiatan perusahaan Korea Selatan dan mendorong kerja sama investasi yang saling menguntungkan, terutama di bidang-bidang yang berorientasi pada teknologi ramah lingkungan dan ekspor,” kata Menlu Chung.
“Kami berharap kerja sama ini dapat dilanjutkan terus untuk inovasi industri dan penciptaan lapangan kerja,” tutur dia, menambahkan.
Selain kerja sama ekonomi, Menlu Chung juga menyoroti peningkatan kerja sama industri pertahanan yang semakin diperluas melalui pengembangan alutsista canggih seperti jet tempur dan kapal selam.
Di sela-sela pertemuan bilateral tersebut, menlu Indonesia dan menlu Korea Selatan menandatangani dua kesepakatan yaitu Plan of Action Implementasi Kemitraan Strategis Khusus untuk periode 2021-2025 yang diharapkan akan mendorong program-program konkret di berbagai sektor seta MoU on Triangular Cooperation yang menjadi dasar kontribusi bersama kedua negara dalam pembangunan di negara berkembang lainnya.
Baca juga: Menlu RI, Korea Selatan tegaskan peningkatan kerja sama kesehatan
Baca juga: Pemerintah fasilitasi pemulangan 145 PMI di Malaysia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021