"Para generasi baru yang menjadi pengguna Tinder menginginkan lebih banyak hal dari Tinder pasca-Covid: mereka menginginkan lebih banyak cara untuk menampilkan jati dirinya, bersenang-senang dan berinteraksi dengan sesama pengguna secara virtual, juga memiliki lebih banyak kendali saat bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain," kata CEO Tinder, Jim Lanzone, dalam siaran pers, dikutip Jumat.
Tinder memberikan fitur video profil yang diyakini bisa memberikan lebih banyak cara bagi pengguna untuk berekspresi. Tinder melihat pengguna yang berasal dari Gen Z menyukai bercerita melalui video.
Baca juga: Kiat aman kencan lewat aplikasi
Baca juga: Lima aplikasi kencan online pilihan
Semakin banyak pengguna Gen Z yang menuliskan nilai-nilai mereka di bio, yang mewakili apa yang mereka harapkan dan batasan yang ditetapkan. Tulisan di bio dinilai belum cukup untuk menceritakan apa yang mereka sukai sehingga bisa dituangkan lewat video.
Tinder juga meluncurkan fitur Hot Takes, mengobrol singkat dengan pengguna lain sebelum menjadi pasangan, "match" di aplikasi tersebut.
Fitur ini memiliki penghitung waktu mundur, pengguna bisa memilih apakar mereka ingin menjadi match atau menunggu waktu habis dan bertemu dengan orang baru lagi.
Hot Takes memberikan kesempatan untuk mengobrol sebelum menjadi match. Sebelum ada fitur ini, pengguna harus saling menyukai baru bisa berinteraksi secara virtual.
Fitur Eksplorasi terbaru dari Tinder akan membantu pengguna menemukan match dengan kesukaan yang sama.
Baca juga: Tinder sediakan fitur blokir nomor ponsel
Baca juga: White House gandeng "dating apps" dorong program vaksinasi COVID-19
Baca juga: Gambaran masa depan dunia kencan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021