Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini mulai kekurangan ruangan rawat inap bagi para pasien COVID-19, menyusul meningkatnya kasus di wilayah itu selama sepekan terakhir.Ruangan rawat ini saat ini sudah sangat sulit
"
. Kita arahkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri. Hanya pasien yang kondisinya memerlukan perawatan insentif yang rawat inap," kata Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu dalam perbincangan dengan ANTARA melalui telepon genggam, terkait penanganan pasien COVID-19 di wilayah itu yang terus melonjak.
Berdasarkan laporan, jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah paling Timur pulau Flores itu selama sepekan terakhir ini mengalami lonjakan drastis.
Pada 18 Juni 2021 misalnya, jumlah pasien COVID-19 di daerah itu tercatat sebanyak 450 orang, dengan tingkat sembuh 395, dirawat 40 orang dan meninggal dunia 15 orang.
Baca juga: Flores Timur zona merah, Pemkab Lembata tutup akses laut
Baca juga: Wabup: Tren kasus COVID-19 di Flores Timur menurun selama Maret-Mei
Namun pada posisi 23 Juni 2021 atau selama lima hari, jumlah kasus positif melonjak menjadi 618 kasus dengan rincian 206 dirawat, 395 sembuh dan 17 meninggal dunia.
Wabup Agus Boli menambahkan, pemerintah sedang melakukan renovasi ruangan inap VIP untuk dijadikan sebagai tempat perawatan bagi pasien COVID-19.
Dia mengimbau masyarakat waspada dengan menerapkan 6 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menunda mobilisasi, menghindari kerumunan dan menunda makan-makan bersama.
Kewaspadaan ini penting untuk mencegah penyebaran virus itu lebih luas di wilayah itu, kata Agus Boli menambahkan.
Baca juga: Dua pekan menolak, warga Desa Sagu-NTT bersedia dites cepat COVID-19
Baca juga: Wabup Flotim ajak pemuda karantina di kebun hindari COVID-19
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021