• Beranda
  • Berita
  • Rekomendasi liburan di rumah untuk eratkan keluarga

Rekomendasi liburan di rumah untuk eratkan keluarga

25 Juni 2021 15:53 WIB
Rekomendasi liburan di rumah untuk eratkan keluarga
Ilustrasi - Kegiatan menggambar bersama di rumah. ANTARA/Indriani/aa.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia (UI), Andini Sugeng merekomendasikan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi musim libur sekolah di rumah.

Andini mengatakan kegiatan yang dilakukan bersama keluarga tak hanya membawa kesenangan, tapi juga berfungsi membangun hubungan yang dekat antara orangtua dan anak.

Tak perlu memikirkan hal-hal baru, orangtua bisa memilih permainan atau kegiatan yang disukai oleh anak seperti bermain monopoli, ludo, ular tangga catur dan lainnya.

"Piknik di teras atau ruangan di rumah yang cukup nyaman dan anak-anak bisa bergerak leluasa. Nonton film anak sesuai usia anak, sediakan popcorn atau camilan dan atur suasana seperti di dalam bioskop," ujar Andini kepada ANTARA, Jumat.

Baca juga: Antisipasi COVID-19, NTB perpanjang libur sekolah sampai 13 April

Baca juga: Depok perpanjang masa belajar di rumah bagi siswa


Untuk yang senang berpetualang, orangtua bisa mengajak anak mencari harta karun. Misalnya, anak diminta menemukan barang-barang tertentu yang telah disembunyikan di berbagai sudut rumah.

Melihat foto dan video lama saat liburan, juga bisa menjadi momen kebersamaan sekaligus bersantai. Dari situ, orangtua bisa membuka obrolan dengan anak, tentang apa yang diinginkan atau menjadi impian sang anak.

"Dari obrolan itu mungkin saja akan dapat momen seru yang bisa diulang. Misalnya, makan atau minuman khas yang bisa dibuat ulang," ujar Andini.

"Liburan di rumah juga bisa jadi bahan diskusi yang seru dan menarik. Misalnya, liburan dengan tema tertentu. Liburan ala pantai, maka berpakaian seperti ke pantai," imbuhnya.

Yang terpenting adalah semangat orangtua untuk membuat liburan di rumah terasa menyenangkan. Sebisa mungkin orangtua juga menghindari penggunaan gadget yang bisa mengurangi momen interaksi secara fisik.

"Sesuaikan juga dengan durasi atau berapa lama akan 'liburan', karena rasa bosan mudah dirasakan saat tetap ada di rumah. Orangtua bisa atur beberapa sudut ruangan untuk antisipasi anak merasa jenuh," ujar Andini.

Baca juga: Kasus COVID-19 melonjak, orang tua perlu ubah konsep liburan

Baca juga: Moskow perpanjang libur sekolah terkait virus corona

Baca juga: KPAI: Libatkan IDAI dan epidemiolog sebelum izinkan sekolah dibuka

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021