Untuk minggu ini, CSI300 bertambah 2,7 persen dan SSEC naik 2,3 persen, keduanya mengakhiri penurunan beruntun tiga minggu
Saham China melonjak pada Jumat untuk menghentikan penurunan tiga minggu berturut-turut, didukung kenaikan di perusahaan raksasa keuangan.
Indeks saham unggulan CSI300 naik 1,6 persen menjadi 5.239,97, sedangkan indeks Shanghai Composite naik 1,2 persen menjadi 3.607,56.
Perusahaan keuangan menopang pasar, dengan indeks keuangan CSI300 melonjak 1,7 persen.
Indeks saham CSI SWS naik 3,1 persen, karena Guangdong Golden Dragon Development Inc, BOC International China, dan East Money Information Co Ltd naik antara 7,2 persen dan 10 persen.
Era keemasan bagi penduduk China untuk meningkatkan ekuitas telah tiba, yang mengarah ke siklus optimis jangka panjang untuk perusahaan sekuritas, SWS Research mengatakan dalam sebuah laporan.
Migrasi kekayaan penduduk ke aset ekuitas semakin cepat karena pengembalian produk kekayaan kompetitif lainnya terus menurun, SWS Research menambahkan.
Untuk minggu ini, CSI300 bertambah 2,7 persen dan SSEC naik 2,3 persen, keduanya mengakhiri penurunan beruntun tiga minggu.
Keuntungan mingguan datang karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan ketakutan akan inflasi yang akan datang.
"Kami melihat dampak penurunan dari pergerakan mata uang dan harga komoditas, sementara dukungan likuiditas jangka pendek oleh Bank Sentral China dapat mengurangi kekhawatiran atas kelemahan makro dan ekspektasi imbal hasil yang meningkat," analis Morgan Stanley, termasuk Laura Wang, mengatakan dalam sebuah laporan, dikutip dari Reuters.
Reaksi investor terhadap berita utama terbaru tentang ketegangan China-AS sebagian besar diredam minggu ini.
Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS telah menjadwalkan pertemuan pada hari Rabu untuk mempertimbangkan untuk meneliti perundang-undangan untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan mendorong Beijing untuk tunduk pada hak asasi manusia, bagian dari upaya berkelanjutan di Kongres untuk mengatasi persaingan dengan China.
Pada Kamis, pemerintahan Biden melarang AS mengimpor bahan utama panel surya dari Hoshine Silicon Industry Co yang berbasis di China, tetapi tidak memberlakukan larangan semua impor silika dari Xinjiang dan mengatakan tindakan itu tidak akan membahayakan program energi bersih AS.
Baca juga: Saham energi dan pertambangan angkat FTSE 100
Baca juga: Saham Eropa dekati rekor tertinggi didukung lonjakan industri
Baca juga: IHSG menguat di tengah rekor 20.000 kasus harian positif COVID-19
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021