• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Gunung Kidul dirikan 92 titik tempat penampungan sementara

Pemkab Gunung Kidul dirikan 92 titik tempat penampungan sementara

25 Juni 2021 19:58 WIB
Pemkab Gunung Kidul dirikan 92 titik tempat penampungan sementara
Dinkes Gunung Kidul melakukan skrining pelaku wisata dari paparan COVID-19. ANTARA/HO-Dispar Gunung Kidul

kasus baru sebanyak 242 kasus atau memecahkan rekor harian

Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mendirikan 92 titik tempat penampungan sementara di 36 desa untuk warga yang terkonfirmasi COVID-19, namun membutuhkan tempat dan pemantauan intensif.

"Sebanyak 92 titik penampungan sementara ini bisa menampung 263 orang. Tempat penampungan sementara masih banyak yang menggunakan balai desa dan balai dusun," kata Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Gunung Kidul Hadi Hendro Prayogo di Gunung Kidul, Jumat.

Ia menjelaskan, pendirian tempat penampungan sementara ini untuk menampung terkonfirmasi COVID-19 yang tidak bisa dirawat di rumah sakit rujukan atau tidak memiliki tempat isolasi, mengingat kasus penambahan COVID-19 di Gunung Kidul sangat tinggi.

"Hari Jumat (25/6) ini, ada penambahan kasus baru sebanyak 242 kasus atau memecahkan rekor harian," katanya.

Baca juga: Pemkab Gunung Kidul mulai kekurangan SDM dalam penanganan COVID-19
Baca juga: 16 pedagang di Pantai Drini Gunung Kidul terpapar COVID-19


Ia mengatakan sebenarnya di setiap desa sudah memiliki titik tempat penampungan sementara atau shalter. Untuk mengetahui kelayakan dalam waktu dekat dilakukan pengecekan lapangan.

Menurut dia, operasional lokasi penampungan sementara itu mendapat pembiayaan dari provinsi.
"Berkaitan dengan permakanan, piket petugas dan tenaga medis dianggarkan dari Pemda DIY," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gunung Kidul Siwi Iriyanti mengatakan usulan lokasi shalter dikirim ke Dinsos DIY. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka mendukung dan mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Data lokasi tempat penampungan (shalter) telah kami kirim,” kata Siwi Iriyanti.

Terpisah, Pegawai Desa Putat, Kecamatan Patuk, Sri Wahyuni mengungkapkan sampai dengan sekarang kalurahan belum menyediakan shelter, karena kendala bangunan belum tersedia. "Kondisi perkembangan COVID-19 di Putat masih kondusif untuk isolasi mandiri di masing-masing rumah," katanya.

Baca juga: Penambahan kasus COVID-19 di Gunung Kidul kembali memecahkan rekor
Baca juga: Dinkes Gunung Kidul melakukan screening COVID-19 pada pelaku wisata
Baca juga: Gunung Kidul masih batasi kegiatan seni budaya di masyarakat

Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021