Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes. dokter anak konsultan alergi imunologi sekaligus Guru Besar Universitas Padjadjaran mengatakan bahwa anak yang mengalami alergi khususnya susu sapi akan mengalami remisi atau mengurangnya tanda klinis pada suatu penyakit.
Pada tahun pertama atau berusia setahun, alergi anak terhadap susu sapi berkurang 45 persen - 55 persen. Memasuki tahun kedua, berkurang lagi sebanyak 60 persen - 75 persen terhadap alergi.
Baca juga: Minum susu sapi A2 jadi alternatif bagi penderita alergi susu
"Pada tahun ketiga dia sampai 90 persen, dia tidak alergi lagi dan tahun kelima hampir 100 persen anak-anak yang tadinya alergi susu sapi, dia tidak alergi lagi," ujar Prof. Budi dalam acara "Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini" pada Sabtu.
Sementara itu, untuk anak yang menderita alergi susu sapi, Prof. Budi menyarankan untuk diberikan susu formula khusus asam amino atau susu hidrolisa ekstensif.
"Kalau mahal atau susunya sudah didapat boleh diberikan susu formula soya," kata Prof. Budi.
Menurut Prof. Budi, susu formula soya saat ini bukan hanya sekadar susu kedelai biasa. Banyak susu soya khususnya untuk anak-anak yang sudah ditambahkan vitamin, mineral dan protein.
"Jadi berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan anak dengan ASI, susu formula sapi dan susu soya, ternyata pertumbuhan perkembangannya tidak jauh berbeda, bahkan sama, jadi bunda tidak perlu khawatir," ujar Prof. Budi.
Prof. Budi melanjutkan, "Organisasi Alergi Dunia (WAO) juga menyarankan pemberian probiotik baik untuk pencegahan dan pengobatan alergi."
Baca juga: Mengenal gejala alergi susu sapi pada anak
Baca juga: Body scrub yang aman untuk alergi susu
Baca juga: Waspadai dampak alergi susu sapi pada tumbuh kembang anak
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021