"Distribusi bantuan logistik untuk Kuala Lumpur sudah 40 ribu paket," ujar Wakil Dubes RI di Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat pada webinar Menyikapi PMI Yang Terdampak Lockdown di Malaysia yang diselenggarakan GP Ansor Malaysia di Kuala Lumpur, Sabtu.
Agung mengatakan pihaknya berterima kasih kepada organisasi masyarakat Indonesia di Malaysia termasuk Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia dan Nahdlatul Ulama beserta seluruh badan otonom-nya yang terus bersinergi dengan KBRI Kuala Lumpur untuk distribusi bantuan.
"Tanpa dukungan organisasi masyarakat Indonesia tentu KBRI Kuala Lumpur tidak akan maksimal memastikan mandat untuk hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat saat ini," katanya.
Agung mengatakan menghadapi pandemik COVID-19 pihaknya juga bekerjasama dengan pemerintah Malaysia untuk memulangkan sebagian warga negara Indonesia yang ditahan di Malaysia khususnya mereka yang masuk kategori kelompok rentan.
"Yakni mereka yang berusia lanjut, mereka yang sakit dan mereka yang hamil," katanya.
Dia mengatakan pada Minggu (27/6) pihaknya juga akan memulangkan 140 WNI. Sebelumnya, pada Kamis (24/6) KBRI juga memulangkan PMI terdampak kebijakan pembatasan pergerakan penuh di Malaysia.
.
"Kami juga menunggu tanggapan tawaran pemerintah Indonesia ke Malaysia untuk 'burden sharing' atau pembiayaan pemulangan WNI yang ada di Depot Imigrasi Malaysia, dalam rangka untuk memulangkan seluruh WNI yang ada di seluruh tahanan Imigrasi Malaysia," katanya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada pemerintah pusat termasuk Kemenaker dan BP2MI sehingga bisa terus bekerja sama secara solid.
Hadir sebagai pembicara pada kesempatan tersebut adalah Yudi Adiratna (Kemenaker), Benny Ramdhani (BNP2MI), Dr M Mahbubi Ali (PCINU Malaysia) dan Khairul Hamzah (AOMI Malaysia).
Baca juga: Pemerintah fasilitasi pemulangan 145 PMI di Malaysia
Baca juga: Kepala BP2MI: Pemulangan PMI dari Malaysia bukti negara hadir
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021