Dalam kunjungan tersebut, ketiganya melihat beberapa fasilitas dan kesiapan penanganan COVID-19.
Untuk di Rusun Nagrak Cilincing, dilaporkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur sudah mencapai 75 persen. Dari 1.020 tempat tidur yang tersedia, yang sudah terisi 757 tempat tidur.
Baca juga: Kapolri minta vaksinasi dan testing PCR di Kota Bekasi ditingkatkan
Baca juga: Kapolri minta warga isolasi mandiri diawasi ketat
Kapolri mengatakan, guna menangani pasien COVID-19 di Rusun Nagrak, pihaknya akan menambah lagi tenaga kesehatan dari Polri.
"Polri akan menambahkan nakes dari Polri," ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Rusun Nagrek disiapkan untuk pasien COVID-19 yang tak bergejala atau OTG dan tanpa komorbid.
"Namun akan disiapkan emergency. ICU dan farmasi akan ditarik dari Wisma Atlet untuk memperkuat di Rusun Nagrak," kata Marsekal Hadi.
Usai mengunjungi Rusun Nagrak, Kapolri, Panglima dan Menkes mengunjungi lokasi PPKM Mikro di Semper Barat, Jakarta Utara.
Kapolri pun mempertanyakan penanganan pasien COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri hingga pengawasan terhadap orang keluar masuk perkampungan.
"Di setiap sekat langkahnya harus detail. Apabila ditemukan tanda-tanda maka lakukan pengecekan dokter, sediakan tempat karantina untuk menunggu hasil dokter. Data di posko harus dilengkapi dengan data orang yang sakit," kata Kapolri.
Panglima juga meminta agar program vaksinasi terus dilakukan serta penelusuran terhadap pasien COVID-19 terus ditingkatkan.
"Batasi kegiatan masyarakat, tanamkan ke masyarakat untuk patuhi prokes. Posko PPKM juga harus dilengkapi peta situasi COVID-19," kata Panglima TNI.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2021