Ia berada di urutan kedua terbanyak tampil di olimpiade setelah atlet Nigeria Olufunke Oshonaike, yang akan tampil untuk ketujuh kalinya.
Lahir di China, Jian pindah ke Australia pada 1994 untuk menjadi salah satu atlet terbaik sepanjang masa di negara tersebut, memenangi 24 gelar Oceania dan 30 mahkota nasional.
Jian sekarang berusia 48 tahun. Ia akan bergabung dengan atlet equestrian Mary Hanna, yang juga akan berada di Tokyo, sebagai satu-satunya putri Australia yang berkompetisi dalam enam Olimpiade dan bergabung dengan sekelompok atlet global pilihan yang mencapai prestasi tersebut.
"Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan menjadi putri pertama yang mewakili Australia dalam enam Olimpiade," kata Jian, yang akan bermain dalam event beregu dan tunggal seperti dikutip AFP.
"Saya berharap ini akan menginspirasi lebih banyak perempuan untuk bermain tenis meja. Selama Anda punya mimpi, segalanya mungkin terjadi."
Legenda Nigeria Oshonaike adalah satu-satunya pemain tenis meja putri yang mempunyai pengalaman lebih banyak.
Ia akan berada dalam Olimpiade ketujuh di Jepang, menurut laman resmi Olimpiade, setelah untuk pertama kali tampil di Atlanta 1996.
Hanya empat petenis meja lainnya yang sudah tampil dalam tujuh Olimpiade, semuanya putra.
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 akan vaksinasi 70.000 sukarelawan
Baca juga: Atlet India dan beberapa negara diminta tes COVID-19 setiap hari
Baca juga: Anggota tim Uganda yang tiba di Tokyo membawa varian Delta
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021