Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi solusi jaminan kesehatan masyarakat Indonesia baik untuk jangka pendek maupun jangka pandang, kata anggota Komisi XI DPR-RI Sy. Anas Thahir.Program JKN-KIS sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Penerapannya, mereka yang sehat menolong orang yang sakit
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, ia mengatakan biaya kesehatan sangatlah mahal jika kita tidak memiliki jaminan untuk masa depan sehingga program yang dijalankan BPJS Kesehatan itu akan menjadi solusi untuk bisa mengatasi itu semua.
“Artinya, biaya makan 10 tahun bisa jadi habis untuk membayar biaya pengobatan yang jumlahnya ratusan juta dalam waktu satu atau dua hari jika tidak memiiki jaminan kesehatan," katanya.
Menurut dia program JKN-KIS sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Penerapannya, mereka yang sehat menolong orang yang sakit.
"Dengan sistem gotong royong atau tanggung renteng ini, kita harapkan bisa dipakai untuk membiayai semuanya yang sakit, artinya masyarakat yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS ini bisa dijamin kesehatannya," katanya.
Anas juga berharap agar Universal Health Coverage (UHC) dapat segera tercapai agar semua masyarakat Indonesia dapat terjamin kesehatannya dan berjalan beriringan dengan peningkatan layanan.
"Saya berharap Universal Health Coverage (UHC) bisa segera kita capai agar semuanya benar-benar terjamin kesehatannya. Kualitas pelayanan juga harus kita monitoring baik di fasilitas tingkat satu maupun tingkat lanjut. Hal itu agar masyarakat bisa puas dengan pelayanan yang diberikan," katanya.
Ia pun bersama anggota komisi IX lainnya berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan program JKN-KIS.
“Program JKN-KIS ini harus tetap berjalan dan yang pasti harus tetap kita kawal demi terjaminnya kesehatan semua masyarakat Indonesia," kata Sy. Anas Thahir.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Kantor Cabang Banyuwangi, Jawa Timur Lalu Kahar Kusman mengatakan pelayanan untuk peserta adalah prioritas utama, sehingga tidak ada yang harus dibeda-bedakan.
Di satu sisi, dengan adanya petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di rumah sakit diharapkan bisa membantu peserta yang membutuhkan informasi terkait pelayanan.
"Kami melayani peserta JKN-KIS dengan setulus hati dan kami tetap pada prinsip kami yaitu tidak pernah membeda-bedakan satu dengan yang lainnya," demikian Lalu Kahar Usman.
Baca juga: BPJS Kesehatan terapkan fitur skrining riwayat untuk penyakit bahaya
Baca juga: Program JKN-KIS sudah mencakup 82 persen penduduk Indonesia
Baca juga: Pembiayaan kesehatan jadi tantangan program JKN-KIS
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021