Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan pelatihan ribuan relawan tracer ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kewajiban dari seluruh personel Korps Bhayangkara kepada masyarakat dalam menjalankan tugasnya di tengah Pandemi COVID-19.
"Di mana ini sebagai bentuk amal dan tanggung jawab kami (Polri-red) terhadap masyarakat. Khususnya sebagai anggota Polri adalah kewajiban kami untuk melaksanakan hal tersebut," ujar Argo.
Baca juga: Menkes: Dibutuhkan 89 ribu Bhabin-Babinsa untuk jadi pelacak COVID-19
Ia menyebutkan, pelatihan ini berlangsung selama tiga hari (29 Juni-1 Juli 2021) diikuti peserta dari personel Polri dan elemen masyarakat yang merupakan mitra kepolisian.
Peserta pelatihan terdiri atas Relawan Senkom sebanyak 530 orang, Bintara PMJ 270 orang, Baja SPN Lido 552 orang, Baja SPN Jabar 539 orang, Baja SPN Banten 192 orang dan Baja SPN Jateng 201 orang.
Menurut Argo, jajaran kepolisian harus bisa bertugas secara profesional dan memahami tugas sebagai relawan tracer. Selain itu, Argo mengimbau kepada jajarannya untuk tetap menjaga diri sendiri saat bertugas agar terhindar dari pandemi yang kian meningkat penularannya.
"Agar rekan-rekan paham betul akan apa saja yang harus dilakukan. Yang pertama menjaga diri sendiri, kemudian membuka mata dan telinga, dan mendata siapa saja yang terkonfirmasi positif, jangan pasif," ucap Argo.
Argo juga mengapresiasi kepada elemen masyarakat mitra polisi karena telah mau turut serta dan berperan aktif menjadi seorang tracer.
"Relawan tracer agar selalu melakukan langkah-langkah yang tepat dan proaktif tetapi tetap menjaga protokol kesehatan yang seharusnya," kata Argo.
Baca juga: Polri cek persediaan tabung oksigen bagi pasien antisipasi kelangkaan
Baca juga: Kapolri minta warga isolasi mandiri diawasi ketat
Baca juga: Kapolri minta vaksinasi dan testing PCR di Kota Bekasi ditingkatkan
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021