Hal ini ia utarakan menyusul banyaknya media daring yang berorientasi pada berita sensasional bahkan hoaks, dan mencari klik dari pengguna demi mendapatkan pendapatan.
Baca juga: Forum Pemred minta pemerintah kawal percepatan penyelesaian RS Darurat
"Dengan adanya arus deras digital, telah tumbuh jumlah media online yang luar biasa banyak. Dampaknya, muncul banjir berita hoaks, (berita) yang mengejar views dan clickbait, serta menyebabkan terjadinya ekosistem yang tidak sehat," kata Kemal dalam peluncuran Tanah Air Digital Exchange (TADEX) dengan tema "Melaju Bersama Untuk Ekosistem Digital Indonesia", yang dihelat daring, Selasa.
"Digitalisasi tidak bisa dihindari, tapi perlu ekosistem yang sehat dan kondusif agar tumbuh media dan jurnalisme yang sehat juga. Harapannya (TADEX) mendukung media nasional mengarungi digitalisasi dengan baik, pun dengan pengiklan, brand, dan lainnya dapat memperoleh manfaat yang win-win," imbuhnya.
Sebagai informasi, TADEX merupakan platform premium publisher programmatic ads yang digagas oleh Dewan Pers, Task Force Media Sustainability bersama Telkom Group. Platform ini dirancang sebagai sebuah solusi yang membuka peluang baru akan industri media yang lebih berkelanjutan.
TADEX juga berupaya menghubungkan antara pengiklan dengan berbagai publisher terpercaya Indonesia. Bagi para pengiklan seperti brand atau agensi, platform ini dapat membantu menargetkan iklan kepada konsumen yang lebih luas dengan tepat dan efektif.
"Ini adalah langkah pertama untuk ekosistem digital yang sehat (...) Dengan target audience yang sesuai lewat programmatic ads ini, brand bisa targeting secara akurat. Bagi media, kita harus punya konten spesifik untuk menyasar target audience tertentu," kata Kemal.
Lebih lanjut, TADEX juga membantu publisher atau media mendapatkan lebih banyak pengiklan yang potensial untuk beriklan di berbagai platform. Platform juga meningkatkan kredibilitas publisher, karena diverifikasi oleh Dewan Pers dan didukung oleh Asosiasi Media Siber Indonesia.
TADEX juga membantu publisher menganalisis data audiens yang dimiliki untuk menjalankan iklan/kampanye dari pengiklan secara lebih efektif.
"Kita bisa membangun engagement dengan audiens dan membangun industri digital Indonesia dengan sehat dan baik. Potensi pasar digital Indonesia ini sangat besar. Melalui platform ini, kita bisa menggarap pasar digital yang besar tadi dengan konten yang semakin beragam," pungkasnya.
Baca juga: Forum Pemred minta rapid test jelas, simpel, dan masif
Baca juga: Forum Pemred minta Pemerintah tutup pintu kedatangan wisatawan asing
Baca juga: Forum Pemred minta Pemerintah cukupi APD tenaga medis sesuai standar
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
