Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan menggelontorkan dana sebesar Rp10 miliar untuk pembangunan pelebaran jalan di kawasan tersebut
Pemerintah Kabupaten Malang mendorong penyelesaian pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang sempat terkendala akibat dampak pandemi COVID-19.
Bupati Malang M Sanusi mengatakan saat ini pembangunan KEK Singhasari tengah berjalan, seperti pengerjaan infrastruktur, termasuk pembangunan sekolah vokasi untuk sektor animasi.
"Pembangunan sudah dimulai. Kemarin, terkendala pandemi COVID-19. Target selesainya, saya mengharapkan secepatnya," kata Sanusi, di Desa Kanigoro, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.
Sanusi menambahkan pada 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan menggelontorkan dana sebesar Rp10 miliar untuk pembangunan pelebaran jalan di kawasan tersebut.
Selain itu, beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga akan menarik investasi Rp1 triliun di kawasan itu pada 2023.
Menurut dia, dari pihak Kementerian Perekonomian, telah memberikan warning terkait keberadaan KEK Singhasari.
Jika hingga akhir 2021 tidak ada progres yang berjalan di KEK Singhasari, diakui Sanusi, akan ada pencabutan perizinan kawasan.
"Dari Menko memang memberi warning, kalau sampai akhir 2021 ini tidak ada kegiatan lagi, kemungkinan dilakukan pencabutan. Namun, progres (pembangunan) saat ini terus berjalan," ujar Sanusi.
Sementara itu, CEO KEK Singhasari David Santosa menambahkan pembangunan KEK Singhasari yang salah satunya fokus pada sektor pariwisata memang sempat terdampak pandemi COVID-19.
"Secara sektor, pariwisata memang terkoreksi. Siapapun yang akan berinvestasi, di mana pun, pasti saat ini sedang menunggu," katanya.
Dengan kondisi sektor pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19 cukup dalam, lanjut David, pihaknya saat ini tengah mempercepat pengembangan sektor digital pada KEK Singhasari. Menurutnya, sektor digital, termasuk animasi, cenderung tumbuh saat pandemi.
"Kita mempercepat sektor digital, seperti animasi. Itu untuk mempercepat, karena sektor tersebut, saat ini relatif tidak terpengaruh, malah (tumbuh) tinggi," katanya.
David menambahkan sektor digital khususnya di wilayah Malang Raya, memiliki sumber daya yang cukup banyak, sehingga sektor tersebut diharapkan bisa mendorong geliat ekonomi di KEK Singhasari.
Menurut dia, KEK Singhasari yang memiliki luas kawasan mencapai 120,3 hektare tersebut, saat ini lahan dengan luas 44,8 hektare tengah dibangun untuk kebutuhan infrastruktur dasar. Pembangunan infrastruktur dasar tersebut, sudah mulai rampung 70 persen.
"Tahap pertama, pada 120,3 hektare tersebut, kita membangun 44,8 hektare, dan itu sesuai dengan rencana aksi. Dari 44,8 hektare itu, kurang lebih sudah mendekati 70 persen untuk progres infrastruktur dasar," kata David.
KEK Singhasari merupakan kawasan ekonomi khusus pertama bidang pengembangan teknologi yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019. Kawasan tersebut, mencakup wilayah seluas 120,3 hektare.
Pengembangan KEK Singhasari nantinya akan meliputi dua zona, yakni pariwisata dan zona pengembangan teknologi.
Pada kawasan ekonomi khusus tersebut, diharapkan mampu menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi.
Baca juga: KEK Singhasari dorong Malang Raya jadi destinasi wisata internasional
Baca juga: KEK Singhasari dinilai akan mendorong perekonomian Malang Raya
Baca juga: Presiden Jokowi teken PP KEK Singhasari, untuk pariwisata Malang
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021