"Ini merupakan salah satu langkah proaktif yang diberlakukan untuk menerapkan kontrol perbatasan internasional lantaran varian COVID-19 Delta," kata Roque saat konferensi pers.
Filipina mendeteksi varian Delta lebih menular pada sampel yang diambil dari 17 warga Filipina yang baru tiba di tanah air, salah satunya pelayar yang meninggal, demikian Departemen Kesehatan Filipina.
Negara Asia Tenggara itu awalnya menerapkan pembatasan perjalanan terhadap India sejak 29 April akibat lonjakan kasus COVID-19 di negara itu. Kemudian, otoritas memperluas larangan tersebut bagi pelancong asal Bangladesh, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka mulai 7 Mei.
Pihaknya juga melarang kedatangan internasional dari Oman dan UAE terhitung 15 Mei setelah tenaga kerja Filipina yang terbang dari negara tersebut terbukti positif varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.
Hingga Selasa Filipina telah melaporkan 1.408.058 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 24.557 kematian.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Filipina perpanjang pembatasan virus corona hingga pertengahan Juli
Baca juga: Filipina perpanjang pembatasan COVID-19 di ibu kota
Baca juga: Ibu kota Filipina akan longgarkan pembatasan karantina
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021