"Tahun 2021 ini diawali dengan pilot project di Pulau Semau Kabupaten Kupang ini, dengan total sembilan unit KJA," katanya saat mendampingi Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat melakukan kunjungan kerjanya di Kupang, Rabu.
Ganef mengatakan bahwa dengan adanya budidaya ikan kerapu dan kakap dengan KJA sistem bulat itu harapkan dua sampai tiga tahun kedepan perairan-perairan di pulau itudapat memiliki sumber daya ikan (produksi ikan kerapu,red) yang berlimpah dan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat.
Masyarakat ujar dia sudah pasti akan terbantu dengan adanya budidaya tersebut. Menurut Ganef, KJA dengan sistem bulat ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya gerakan ikan dapat lebih menyebar dan tidak mengalami luka.
Lebih lanjut kata dia, perkembangan budidaya kakap - kerapu ini direncanakan akan panen di bulan Agustus 2021 nanti. Dengan perkiraan total panen sebanyak 100 ton ikan dengan nilai jual sebesar Rp5,5 miliar.
Lebih lanjut kata dia lagi, jika pilot project itu berhasil maka, pihaknya akan mengembangkan di desa Hadakewa kabupaten Lembata dan juga di Mulut Seribu di Rote Ndao.
Untuk diketahui produk perikanan NTT lebih banyak dipasarkan antar pulau dibandingkan keluar negeri. Selama kurun waktu 2016-2020 produk perikanan NTT mampu meningkatkan volume ekspor rata-rata sebesar 42,83 persen dan pemasaran antar pulau sebesar 219,8 persen.
Ganef juga mengutarakan secara langsung sejumlah kendala yang dialami kepada Menteri Trenggono terkait dengan budidaya kakap - kerapu ini.
Beberapa diantaranya adalah masih kurangnya tenaga ahli, belum tersedianya gudang pakan, serta dampak Badai Seroja yang menyebabkan speed boat tenggelam, rumah jaga rusak berat serta jaring-jaring pun rusak.
Menanggapi hal itu Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan mulai tahun 2022 pemerintah akan bangun balai budidaya di pulau Semau. Pemerintah juga mulai tahun 2022 akan membantu mengembangkan budidaya ikan itu di pulau itu sambil melihat potensi budidaya yang lain seperti lobster.
Baca juga: Menteri KKP targetkan NTT dan NTB jadi andalan budidaya nasional
Baca juga: KKP susun neraca sumber daya alam kawasan Gili Matra NTB
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021