Meski demikian, ia tidak menjanjikan kejutan tersebut. Ia mengaku hanya ingin memberikan penghargaan kepada atlet-atlet yang sudah berjuang keras dan meraih prestasi pada ajang olahraga terbesar di Tanah Air itu.
"Waktu MTQ tingkat provinsi, kita berikan Rp30 juta bagi juara pertama. Juara sebelumnya hanya menerima Rp8 juta. Saya bukan dalam posisi menjanjikan, namun yang pasti kita siapkan kejutan," ujar Andi saat menghadiri acara vaksinasi massal COVID-19 bagi atlet PON Sulsel di GOR Sudiang Makassar, Kamis.
Baca juga: Ratusan atlet PON Sulsel jalani vaksinasi tahap pertama
Baca juga: 100 hari jelang PON, Menpora minta komunikasi internal ditingkatkan
Pada pelaksanaan PON 2016, peraih medali emas Sulsel diganjar bonus sebesar Rp100 juta. Oleh karena itu, menurut dia, ada kemungkinan atlet akan menerima bonus yang jauh lebih besar pada pelaksanaan PON tahun ini jika mampu menorehkan emas bagi Sulsel dalam ajang empat tahunan itu.
Lebih lanjut, ia pun terus mendorong agar seluruh atlet, termasuk juga pelatih, membuktikan kemampuan mereka sekaligus meraih medali di PON XX Papua.
"Jadi saya ingin agar atlet kita mendapatkan perhatian. Mereka sudah bekerja keras berlatih, bertarung dan sebagainya. Jadi sudah seharusnya mendapatkan apresiasi," ungkap Andi.
"Kami juga sudah siapkan jalur zonasi bagi para siswa berprestasi, yaitu mereka bebas memilih sekolah. Ini kita lakukan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka," lanjutnya.
Baca juga: Satgas COVID Papua ingatkan masyarakat di sekitar arena PON divaksin
Baca juga: Edo Kondologit ajak masyarakat Papua sukseskan PON XX
Baca juga: Pemprov Papua gelar gema PON XX di empat klaster
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021