• Beranda
  • Berita
  • Kadin Indonesia targetkan 500.000 eksportir baru berasal dari UMKM

Kadin Indonesia targetkan 500.000 eksportir baru berasal dari UMKM

2 Juli 2021 08:03 WIB
Kadin Indonesia targetkan 500.000 eksportir baru berasal dari UMKM
Ilustrasi - Perajin menyelesaikan tas anyaman kulit di rumah produksi Rorokenes di Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/5/2021). ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

Kadin telah fokus pada pengembangan UMKM untuk menjadi 500 ribu eksportir baru, juga dengan memanfaatkan pemasaran online yang tengah menjadi tren bisnis

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan saat ini Kadin tengah fokus mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi 500.000 eksportir baru.

"Kadin telah fokus pada pengembangan UMKM untuk menjadi 500 ribu eksportir baru, juga dengan memanfaatkan pemasaran online yang tengah menjadi tren bisnis," kata Rosan Roeslani di Kendari, Kamis.

Kadin juga berupaya meningkatkan kualitas SDM industri melalui pelaksanaan program vokasi, yang mempertemukan kesesuaian antara kebutuhan industri dengan dunia pendidikan seperti kerja sama di antara perusahaan dengan SMK-SMK pencetak SDM industri.

"Sedikitnya sudah 2.600 perusahaan yang berkomitmen untuk melaksanakan Program Vokasi Kadin. Kami yakin pembangunan akan menjadi lebih baik dengan pengembangan human capitalnya," kata dia.

Munas VIII Kadin yang dilaksanakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, membahas akselarasi dan transformasi ekonomi hingga percepatan vaksinasi.

Baca juga: Pemerintah dan dunia usaha upayakan cetak 500 ribu eksportir baru

Selama kurun waktu kepengurusan Kadin Indonesia 2015-2020, Kadin sebagai mitra pemerintah, kata dia, telah aktif berkontribusi dalam perekonomian nasional. Namun, dalam situasi dan kondisi sekarang ini Kadin pun aktif dalam kemanusiaan hingga isu kesehatan.

Dalam gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin, Rosan P Roeslani mengapresiasi kerja sama antara Kadin dan pemerintah yang telah berupaya melakukan reformasi struktural ekonomi, salah satunya adalah melalui penyusunan kebijakan Undang Undang Cipta Kerja.

"Kami optimis kebijakan tersebut akan positif untuk pengembangan investasi dan tata hubungan industrial dunia usaha dengan ketenagakerjaan. Kita harapkan dengan kebijakan itu lapangan kerja bisa terbuka lebih luas," kata Rosan.

Di masa pandemi, Rosan juga menyebutkan Kadin mendorong percepatan vaksinasi bagi dunia usaha dengan Program Vaksinasi Gotong Royong, dengan harapan iklim usaha dan perekonomian pun bisa pulih dengan cepat.

"Di tahun ini kita yakin, perekonomian Indonesia bisa mulai pulih dan semoga bisa surplus kembali untuk waktu-waktu mendatang," ujar Rosan.

Baca juga: LPEI pacu ekspor UMKM melalui pelatihan bagi eksportir baru
 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021