Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan ketersediaan pangan menjelang Idul Adha dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak ada persoalan.Banyak petani yang memproduksi dengan kualitas tinggi, tapi mereka kesulitan harus dibawa kemana. Sementara ada trader mencari produk, tapi tidak tahu harus kemana. Nah, melalui IMACE ini kita berharap produsen dan konsumen bisa saling mengenal dalam
Kepastian itu disampaikan Moeldoko saat menghadiri peluncuran platform baru Kementerian Pertanian (Kementan) bertajuk Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports (IMACE), di Kementerian Pertanian, Kamis (1/7).
“Saya hadir untuk memastikan. Karena kita akan menghadapi Idul Adha dalam keadaan PPKM Darurat, maka harus dipastikan tidak ada persoalan,” jelas Moeldoko dalam siaran pers KSP yang diterima di Jakarta, Jumat.
Moeldoko mengatakan industri pertanian menjadi salah satu sektor yang harus diapresiasi, karena mampu bertahan di masa pandemi.
Sektor pertanian juga mencatatkan kinerja yang solid selama Januari hingga Mei tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor pertanian tumbuh 2,95 persen secara tahunan. Ekspor produk pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 13,39 persen per Januari-Mei 2021 sebesar 1,62 miliar dolar AS, atau naik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai 1,42 miliar dolar AS.
"Saya mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam membangun platform IMACE. Keunggulan seorang panglima adalah di komando, pengendalian, dan pengawasan. Maka dari itu yang diciptakan Pak Menteri (Pertanian) adalah pemikiran seorang panglima,” ujar Moeldoko.
Menurutnya, Kementerian Pertanian betul-betul memahami persoalan di lapangan karena mampu mencarikan solusi yang cepat.
Menurut Moeldoko, memang sudah sepatutnya pemerintah mengenali produsen dan konsumen sehingga bisa menjadi jembatan di antara keduanya.
“Banyak petani yang memproduksi dengan kualitas tinggi, tapi mereka kesulitan harus dibawa kemana. Sementara ada trader mencari produk, tapi tidak tahu harus kemana. Nah, melalui IMACE ini kita berharap produsen dan konsumen bisa saling mengenal dalam market,” ujarnya.
Moeldoko mengatakan platform IMACE memberikan dampak baik bagi sektor pertanian.
Pertama, IMACE turut berkontribusi pada peningkatan ekspor pertanian periode 2020, sebesar 15,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp60,7 triliun.
Kedua, IMACE mencatat penambahan jumlah eksportir baru sebanyak 1.300 pelaku.
Ketiga, tumbuh 1.129 desa pendukung GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Ekspor), dan keempat, tumbuh 98 jenis komoditas ekspor baru.
IMACE menyajikan informasi data ekspor pertanian secara real time termasuk negara tujuan, persyaratan, serta tren ekspor dalam 2-3 tahun terakhir berdasarkan sertifikasi karantina pertanian.
Selain itu, IMACE juga melakukan pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra, dan menjadi input dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pada pendampingan langsung di 1.129 desa pendukung.
Adapun IMACE tersedia dalam 2 platform aplikasi yaitu berbasis web dan aplikasi versi android. Hal itu membuatnya bisa menjangkau semua lapisan pengguna dan dapat diakses dimana saja sebagai referensi pengembangan ekspor.
Baca juga: Kementan pacu penggunaan aplikasi IMACE, permudah ekspor pertanian
Baca juga: Badan Karantina Pertanian dorong pemanfaatan aplikasi produk ekspor
Baca juga: Moeldoko tantang anak muda untuk berinovasi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021