• Beranda
  • Berita
  • Antisipasi varian baru, Dominika beri dosis ketiga vaksin COVID

Antisipasi varian baru, Dominika beri dosis ketiga vaksin COVID

2 Juli 2021 16:11 WIB
Antisipasi varian baru, Dominika beri dosis ketiga vaksin COVID
Jessica Holguin, 25 tahun (ki), menenangkan adik perempuannya Natalie Holguin (ka) saat kunjungan terakhir untuk ayah mereka Jose Holguin, 50 tahun, yang berasal dari Republik Dominika dan meninggal dunia akibat komplikasi berhubungan dengan penyakit virus korona (COVID-19) di Layanan Pemakaman dan Kremasi Internasional di Harlem, Manhattan, New York City, Amerika Serikat, Sabtu (16/5/2020). Foto diambil tanggal 16 Mei 2020. (ANTARA/REUTERS/ANDREW KELLY)

Potensi khasiat dari suntikan penguat jauh lebih besar ketimbang kemungkinan efek tambahan,

Otortias kesehatan Dominika pada Kamis (1/7) mulai memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 dalam upaya terlindung dari varian baru virus corona yang lebih menular.

Dosis tambahan  bersifat sukarela dan diprioritaskan untuk tenaga medis, menurut pejabat kesehatan. Kampanye tersebut kemudian akan bergeser ke orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang rentan terhadap COVID-19 parah.

"Potensi khasiat dari suntikan penguat jauh lebih besar ketimbang kemungkinan efek tambahan," kata Menteri Kesehatan Daniel Rivera saat konferensi pers, Rabu.

Baca juga: Vaksin penguat dibutuhkan bagi suntikan J&J saat varian Delta menyebar
Baca juga: Inggris mulai uji coba suntikan 'penguat' dari 7 vaksin COVID berbeda


Penerima vaksin COVID-19 AstraZeneca dijadwalkan mendapat suntikan ketiga 12 pekan setelah suntikan kedua. Sementara, penerima vaksin COVID-19 Sinovac Biotech dapat menerima suntikan ketiga sebulan dari suntikan kedua.

Republik Dominika menghadapi lonjakan baru kasus COVID-19 yang membuat rumah sakit kewalahan sekaligus memicu ketakutan bahwa varian baru virus yang lebih mudah menular dapat memperlama pandemi. Namun negara itu sejauh ini telah melaporkan 3.822 kematian COVID-19 dengan tingkat kematian 1,18 persen, salah satu yang terendah di kawasan.

Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa diperlukan lebih dari dua dosis vaksin COVID-19.

Tidak sampai setengah dari 10,5 juta warga Republik Dominika telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin, menurut data pemerintah. Negara itu telah mendistribusikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, Pfizer/BioNTech dan Sinovac.

Pemerintah tidak menyertakan penerima vaksin Pfizer/BioNTech, yang mulai tiba pada 11 Juni, dalam skema tersebut. Sejumlah studi laboratorium dan data nyata dunia menunjukkan vaksin berbasis mRNA melindungi terhadap varian virus yang mengkhawatirkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: IMF setujui bantuan darurat pandemi untuk Dominika
Baca juga: Republik Dominika gelar pilpres yang sempat tertunda di tengah wabah

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021