• Beranda
  • Berita
  • Boyolali siapkan gedung isolasi terpusat antisipasi lonjakan COVID-19

Boyolali siapkan gedung isolasi terpusat antisipasi lonjakan COVID-19

2 Juli 2021 16:11 WIB
Boyolali siapkan gedung isolasi terpusat antisipasi lonjakan COVID-19
Seorang petugas mempersiapkan tempat isolasi terpusat pasien COVID-19 di gedung PGRI Singkil Desa Karanggeneng Boyolali, Jumat (2/7/2021) ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Pemerintah Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah telah mempersiapkan tiga gedung yang akan digunakan untuk isolasi terpusat bagi warga tanpa gejala sebagai antisipasi lonjakan kasus COVID-19 di wilayahnya.

Tiga gedung yang disiapkan untuk penampung pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 itu, yakni gedung PGRI Sungkil Desa Karanggeneng Boyolali, bekas kantor Perumda Aiar Minum Tirta Ampera terletak di belakang RSUD Pandan Arang Boyolali, dan Bunglow Selo yang khusus warga Kecamatan Selo Boyolali, kata Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, di Boyolali, Jumat.

Menurut Masruri, gedung PGRI Singkil disiapkan isolasi terpusat mampu menampung sebanyak 60 pasien OTG dan eks Kantor Perumda Air Minum juga dapat menampung pasien COVID-19 sebanyak 60 orang. Sedangkan, Bunglow Selo khusus untuk warga Selo dengan kapasitas 40 orang.

"Bunglow merupakan tempat penginapan milik Pemkab Boyolali di Kecamatan Selo itu, disiapkan sebagai lokasi isolasi terpusat pasien COVID-19, khusus bagi warga Selo saja," kata Masruri.

Baca juga: Satgas COVID-19 Boyolali bentuk tim pemakaman tingkat kecamatan

Baca juga: Kasus melonjak, bangsal COVID-19 di RSUD Pandan Arang Boyolali penuh


Pemkab Boyolali selain menyiapkan tempat isolasi terpusat COVID-19 di tiga gedung tersebut, juga sebagian akan dikirim ke Asrama Haji Donohudan milik Pemprov Jateng. Asrama haji Donohudan ini, khusus penampung pasien OTG di seluruh Solo Raya termasuk Boyolali.

Selain itu, Pemkab Boyolali dengan adanya lonjakan kasus COVID-19 juga sudah melakukan koordinasi dengan rumah sakit di Boyolali untuk menyiapkan bangsal khusus untuk isolasi pasien COVID-19.

Menurut dia, semua rumah sakit di Boyollai diminta memiliki bangsal COVID-19 minimal 40 persen dari kapasitasnya. Jumlah rumah sakit di Boyolali ada 11 unit, tetapi yang menangani pasien COVID-19 ada delapan RS.

Delapan RS tersebut yakni RSUD Simo, RSUD Pandan Arang, RSUD Waras Wiris, RSU Aisyiyah, RSU Umi Barokah, RSU Al Hidayah, RSU Indriati, dan masih diusahakan di Rumah Sakit Banyu Bening. Sedangkan RSI Boyolali di Mojosongo sekarang izinnya sudah turun, juga melayani pasien COVID.

Sementara perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali, berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan setempat, Jumat, hingga pukul 14.20 WIB, jumlah kasus bertambah 206 sehingga secara akumulasi menjadi 12.051 kasus.

Menurut Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 274 kasus dan isolasi mandiri 2.031 kasus.

Jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh COVID-19 di Boyolali ada 9.255 kasus atau sekitar 76,8 persen dan yang meninggal dunia 491 kasus atau sekitar 4,1 persen. Boyolali masih masuk zona risiko sedang atau oranye. Skor Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) pada angka 2,0.*

Baca juga: Warga terkonfirmasi COVID-19 di Boyolali melonjak 912 kasus aktif

Baca juga: Boyolali waspadai tambahan kasus COVID-19 dari Kudus

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021