“Pertama kami mempercepat distribusi vaksinasi (COVID-19), di Bali khususnya. Dengan target 6 juta dosis vaksin bisa kita berikan sebelum akhir Juli atau awal Agustus seperti yang dicanangkan oleh Bapak Presiden,” kata Sandi dalam sebuah acara virtual, Jumat.
Bali merupakan kawasan yang paling terdampak pandemi mengingat hampir seluruh kegiatan di Bali bergantung pada kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif yang justru dibatasi agar tidak ada kerumunan di masa pandemi COVID-19 ini.
Dengan mempercepat pemberian vaksin COVID-19 tentunya diharapkan masyarakat Bali bisa memiliki kekebalan tubuh dan komunitas dari virus SARS-CoV-2 sehingga kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali dilakukan seperti sebelum saat pandemi.
Baca juga: Pegiat ekraf diminta jadikan PPKM darurat momen evaluasi CHSE
Baca juga: Menteri Parekraf dukung rencana pembuatan buku wisata halal Indonesia
Baca juga: Menparekraf apresiasi suksesnya Festival Teluk Jailolo Halmahera Barat
Langkah kedua adalah menggencarkan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviromental Sustainabilty) ke seluruh pengelola dan pegiat di kawasan- kawasan destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang diharapkan bisa tercapai dengan jumlah yang banyak di akhir Juli 2021.
CHSE merupakan standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memastikan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif memenuhi standar pelayanan yang baik dan memberikan pengalaman menyenangkan bagi pelanggan.
Bagi pegiat di destinasi wisata hingga ekonomi kreatif bisa melihat persayaratan pemenuhan sertifikasi CHSE di situs https://chse.kemenparekraf.go.id.
Langkah selanjutnya yang diambil Kementerian Parekraf bagi para pegiat Pariwisata dan ekonomi kreatif menyusul penetapan pemberlakuan PPKM darurat adalah mendorong adanya dana hibah.
“Untuk daya beli, kita lagi mendorong dana hibah pariwisata untuk masyarakat Bali sehingga ada likuiditas yang bisa kita bantu untuk masyarakat Bali. Berdasarkan data- data yang kami kumpulkan dari Pemerintah Daerah dan BPJS. Doakan saja mudah-mudahan program hibah pariwisata ini bisa kita gelontorkan di pertengahan atau akhir kuartal ketiga,” kata Sandi.
Sandi menyebutkan Bali menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami kemerosotan dari segi ekonomi akibat pandemi COVID-19 karena pembatasan aktivitas pariwisata dan hiburan.
Padahal Bali dikenal sebagai destinasi wisata kelas internasional yang mayoritas penduduknya menggantungkan pendapatannya dari kegiatan wisata.
Untuk tetap menjaga kawasan Bali bisa bertahan maka pemerintah pun menyiapkan cukup banyak langkah memastikan masyarakat di Pulau Dewata bisa tetap pulih walau di tengah banyak pembatasan aktivitas akibat pandemi.
Baca juga: Wisata vaksin di tengah upaya membangkitkan pariwisata Indonesia
Baca juga: Menparekraf dorong sistem transportasi terintegrasi pariwisata
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021