"Ada 94 koper yang tidak terangkut, dengan beban masing-masing koper 34 kg," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Hang Nadim Batam Erizal Abdullah di Batam, Kamis.
Ia mengatakan kapal cepat yang membawa jemaah haji Siak menolak membawa barang bawaan mereka, karena melebihi muatan.
"Petugas pelayaran menolak berlayar. Mereka mendahulukan keselamatan penumpang, karena jika berat melebihi beban, bisa berbahaya," kata Erizal.
Petugas daerah, kata dia kemudian menyiapkan kapal cepat lainnya untuk membawa barang bawaan para jemaah haji tersebut ke Siak.
Menurut Erizal, kelebihan beban disebabkan ada penumpang bukan haji yang menyusup, sehingga beban kapal melebihi yang diperkirakan semula.
"Ternyata ada penumpang yang tidak masuk dalam manifes. Mungkin ada penjemput yang ikut serta," kata Erizal.
Petugas pelayaran, kata dia mengutamakan keselamatan penumpang, sehingga menolak berlayar jika ada hal yang dikhawatirkan mengganggu pelayaran.
Sementara itu, gelombang laut di perairan Batam menuju Riau daratan pada Kamis mencapai ketinggian dua meter.
Menurut Erizal, gelombang setinggi itu masih tergolong normal, s dan tidak membahayakan pelayaran.
"Kalau ketinggian gelombang diperkirakan membahayakan, kapal membatalkan pelayaran," kata Erizal.
Debarkasi Haji Hang Nadim Batam melayani jemaah dari empat provinsi, yaitu Kepri, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat yang terbagi dalam 22 kelompok terbang pada musim haji tahun ini.
Dembarkasi Hang Nadim Batam juga melayani pesawat yang mengangkut calon haji dari embarkasi lain untuk mengisi bahan bakar, sekaligus transit, seperti Debarkasi Solo dan Makassar.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009