• Beranda
  • Berita
  • Tantangan Kadin atasi COVID-19 hingga bangkitkan ekonomi

Tantangan Kadin atasi COVID-19 hingga bangkitkan ekonomi

2 Juli 2021 18:26 WIB
Tantangan Kadin atasi COVID-19 hingga bangkitkan ekonomi
Ketua Umum Kadin Indonesia 2015-2021 Rosan P Roeslani (kiri), Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid (tengah), Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Aninindya Bakrie (kiri) usai konferensi pers pada Munas ke VIII Kadin Indonesia di Kendari, kamis (1/7/2021). ANTARA/Harianto
Bangsa Indonesia dan negara-negara belahan dunia lainnya saat ini tengah menghadapi situasi yang sulit akibat kembali meningkatnya kasus pandemi COVID-19.

Di Indonesia sendiri, penyebaran pandemi COVID-19 mengalami tren kasus yang meningkat di seluruh daerah, sehingga semua pihak mulai berjibaku untuk mengatasi masalah itu.

Upaya penangan dilakukan oleh pemerintah baik pusat hingga daerah. Berbagai kebijkan kembali dikeluarkan, salah satunya saat ini pemerintah pusat menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat khususnya pulau Jawa dan Bali.

Meski pemberlakuan PPKM darurat akan berdampak pada perputaran ekonomi khususnya di kedua daerah itu, apalagi Pulau Jawa dan Bali merupakan daerah yang berkontribusi besar bagi perekonomian negara, namun hal itu dilakukan demi kebaikan ke depannya.

Kesehatan adalah hal utama yang harus kita prioritaskan. Ini adalah suatu solusi baik dari segi kesehatan maupun dari segi perekonomian ke depan.

Mengatasi kesehatan merupakan langkah yang tetap yang harus dilakukan, sebab dengan kesehatan maka roda perekonomian akan berputar kembali, dengan demikian akan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021.

Mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat pandemi baik dari sisi kesehatan maupun bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa di butuhkan peran-peran semua pihak tak terkecuali Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Kepengurusan Kadin Indonesia masa bhakti 2021-2026 berkomitmen meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mendorong percepatan vaksinasi gotong royong, hingga akan mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha baru di daerah seluruh Indonesia termasuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
Baca juga: Di Munas Kadin, Presiden Jokowi tegaskan PPKM Darurat harus dilakukan
Baca juga: Ketua MPR apresiasi terpilihnya Arsjad Rasjid pimpin Kadin Indonesia


Tekan COVID-19

Salah satu upaya menekan penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan vaksinasi kepada masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh dari virus corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pembukaan Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6/2021), menyebutkan Indonesia memperoleh pencapaian yang baik dalam jumlah vaksinasi COVID-19 karena berada di urutan ke-11 dari 215 negara di dunia.

Presiden meyakini peringkat Indonesia dalam realisasi vaksinasi COVID-19 akan terus meningkat, karena di Juli 2021, penyuntikan vaksin COVID-19 akan meningkat menjadi satu juta dosis vaksin per hari, dan meningkat lagi menjadi dua juta dosis vaksin per hari pada Agustus 2021.

Target tersebut bukan angka yang kecil tetapi setelah diuji coba sehari bisa mencapai 1,3 juta dosis, sehinga Presiden meyakini untuk meningkat ke angka 2,5 juta dosis itu bukan hal yang sulit.

Presiden juga meminta Kadin untuk terus berupaya meningkatkan realisasi Vaksinasi Gotong Royong yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta kepada para karyawan. Vaksinasi Gotong Royong oleh badan usaha akan membantu pencapaian vaksinasi COVID-19 secara nasional.

Dalam kerangka Vaksin Gotong Royong. Meskipun targetnya 22 juta (vaksin COVID-19), tapi karena vaksinnya juga belum datang, inilah yang akan kita kejar dengan ketua dan jajaran pengurus Kadin yang baru agar angka vaksin gotong royong 22 juta (vaksin COVID-19) pada Juli, Agustus dan bulan-bulan berikutnya.

Pemerintah menetapkan kebijakan vaksinasi COVID-19 akan menargetkan 181,5 juta orang warga untuk menciptakan kekebalan komunitas (hard immunity) di Indonesia. Vaksinasi COVID-19 telah dimulai sejak 13 Januari 2021 dan ditargetkan rampung pada akhir 2021

Selain itu, kunci pemulihan ekonomi nasional adalah dengan menekan angka kasus COVID-19, karena berkaitan dengan indeks keyakinan konsumen.

Jika dilihat secara detail, kenaikan kasus COVID-19 selalu berpengaruh pada indeks kepercayaan konsumen.

Saat pembatasan ketat dilakukan, maka mobilitas masyarakat menurun dan angka kasus menurun, sehingga indeks kepercayaan konsumen naik. Namun begitu angka kasus COVID-19 naik, indeks kepercayaan konsumen menurun.

"Selalu kita lihat seperti itu. Kenaikan kasus juga mempengaruhi penjualan ritel. Begitu ada penambahan kasus harian, indeksnya pasti turun, di Thailand juga sama," kata Presiden.

Sehingga,  angka purchasing manager index untuk manufaktur, saat ini berada dalam posisi yang sangat tinggi.

Sebelum pandemi 51, sekarang pada posisi 55 pada 3 Mei 2021 kemarin. Artinya ada optimisme di situ. Sisi suplai juga sama, produksi mulai menggeliat, ekspor tumbuh 58 persen, impor bahan baku tumbuh 79 persen, tinggi sekali, impor barang modal tumbuh 35 persen.

Selain itu, konsumsi listrik industri juga tumbuh 28 persen, indeks kepercayaan konsumen meningkat dari 85 pada Februari menjadi 104,4 saat ini.

Optimisme itu ada. Indeks penjualan ritel juga tumbuh, konsumsi semen tumbuh 19,2 persen, penjualan kendaraan niaga 783 persen. Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya. Oleh sebab itu seperti disampaikan Ketua Kadin,  semua pihak optimistis bahwa di kuartal kedua tumbuh 7 persen dari sebelumnya kuartal I minus 0,74 persen.
Baca juga: Ketua DPR RI: Kadin harus jadi bagian dari solusi kemajuan ekonomi RI
Baca juga: Arsjad jadi Ketua Umum, Anindya jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin

Fokus kesehatan-ekonomi

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya saat ini akan fokus menangani pandemi COVID-19 melalui program vaksinasi gotong royong, termasuk masalah ekonomi.

Upaya itu dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dimana program utama yang dilakukan adalah meningkatkan vaksinasi gotong royong sehingga bisa menjaga kesehatan masyarakat dengan harapan ekonomi ke depan berjalan baik.

Ia mengaku pihaknya akan melanjutkan program vaksinasi gotong royong yang sudah dimulai oleh kepengurusan Kadin periode 2015-2021.

"Ini harus kita teruskan. Kita sudah diberi target oleh Presiden agar ke depan ada peningkatan proses vaksinasi yang akan dilakukan Kadin Indonesia untuk membantu bangsa Indonesia," ujar Arsjad.

Sementara itu, dalam penanganan masalah ekonomi, ia mengaku akan membawa investor untuk berinvestasi hingga ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Arsjad berkomitmen akan menciptakan pengusaha baru di daerah termasuk mengembangkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Ke depan yang diperlukan adalah para pengusaha, karena mereka akan menciptakan lapangan pekerjaan agar roda perekonomian bisa berjalan.

Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Kadang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan saat ini tugas Kadin memastikan akan bermitra bersama pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional.

"Jadi tugas Kadin adalah memastikan bisa bermitra strategis dengan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional khususnya dalam bidang kesehatan dan ekonomi," kata Anindya usai Sidang Pleno Munas Ke VIII Kadin di Kendari, Kamis.

Kadin akan memikirkan solusi terhadap tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini akibat pandemi COVID-19 dan harus benar-benar memikirkan bagaimana ekonomi nasional yang sangat tidak gampang, apalagi sudah dimulai PPKM darurat.

Anindya menuturkan pihaknya akan mendukung Ketua Umum dan pengurus Kadin Indonesia periode 2021-2021 dalam melaksanakan tugas dan bagaimana fungsi dan peran Kadin difokuskan untuk pemulihan ekonomi nasional.

Dalam penanganan ekonomi, Kadin akan mendorong pelaku UMKM di seluruh daerah se-Indonesia agar bisa bangkit, berkembang, dan naik kelas hingga mengadopsi teknologi digital.

Sementara dari sisi penanganan masalah kesehatan, Anindya menuturkan perlu ada industri kesehatan sehingga tidak lagi mengimpor dari luar negeri.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 dapat membantu pemerintah dalam pertumbuhan perekonomian.

Dalam konteks ekonomi tantangan ke depan sangat besar, pertumbuhan ekonomi nasional kita di kuartal pertama masih terjadi defisit 0,75 persen. Pertumbuhan ekonomi global pun masih belum terlalu menggembirakan.

Ia menyampaikan, harapan pemerintah pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua bisa tumbuh sampai 7 persen.

Saat ini PPKM Darurat sudah diberlakukan. Jadi diperkirakan pertumbuhan maksimal 7 persen menggambarkan esensi dari kolaborasi semua pihak.
​​​​
Dalam konteks itu Kadin diharapkan segera membuat pengurus dan menyusun program kerja agar bergerak bersama pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

Pemilihan ketua umum dalam proses Munas hanya bagian langkah awal dalam proses mengarungi samudra perjuangan organisasi. Munas hanya menetapkan tiga hal program kerja yakni anggaran dasar dan pemilihan ketua umum dan formatur.

Meski demikian,  pemerintah tidak akan mungkin berjalan sendiri tanpa ada dunia usaha.

Untuk itulah, Kadin mempunyai posisi yang sangat strategis dari semua asosiasi, pasalnya semua himpunan yang mempunyai landasan yuridis undang-undang hanya Kadin.

Bisa jadi, Munas VIII Kadin di Kendari ini adalah antiklimaks dari pertarungan panjang. Tidak perlu ada dinamika agar semua bisa berkembang ke depan secara baik.

Ada yang harus bertanding untuk bersanding, dan tidak ada perseturuan di dalam Kadin.

Saat ini, menangani masalah kesehatan menjadi hal utama yang harus dilakukan, sebab jika masyarakat sehat maka aktifitas  dapat berjalan normal, yang pada akhirnya roda perekonomian juga akan berjalan sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun 2021.
 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021