Kyrgios lebih memilih bertanding dalam Atlanta Open yang kebetulan jadwalnya berbenturan dengan turnamen tenis Olimpiade.
"Sejak saya menjadi petenis, saya ingin bersaing dalam Olimpiade tetapi saya juga lolos ke Atlanta. Saya harus menentukan pilihan pada saat yang sama," kata Kyrgios seperti dilaporkan Reuters, Jumat.
Menurut Kyrgios, pembatasan yang terlampau ketat dalam Olimpiade Tokyo seperti tidak adanya penonton membuat ajang olahraga terbesar itu menjadi tidak menyenangkan.
Baca juga: Gubernur Tokyo minta penyelenggara Olimpiade tinjau kebijakan penonton
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan Olimpiade Tokyo bisa dilangsungkan tanpa penonton. Hal itu berkebalikan dengan tipikal Kyrgios yang kerap memberikan penampilan hiburan kepada khayalak di lapangan.
Kyrgios hampir tidak bermain sejak pandemi COVID-19 tetapi menikmati peningkatan yang menggembirakan untuk Olimpiade di Wimbledon.
Kyrgios mengaku merasa lebih dirangkul oleh pejabat Olimpiade Australia saat ini daripada sewaktu Olimpiade Rio ketika mantan chef de mission Kitty Chiller mengirimi dia surat setebal 16 halaman yang menjabarkan contoh pelanggarannya dan meminta dia memberi jawaban sebelum masuk seleksi.
Pilihan Kyrgios keluar dari Olimpiade, memicu perang kata-kata dengan mantan Ketua Kontingen Australia Kitty Chiller yang bertugas pada Olimpiade Rio 2016.
Baca juga: Barty atasi Blinkova menuju babak ketiga Wimbledon
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021