PPKM Darurat, Tanah Abang memang sudah sepi

3 Juli 2021 12:40 WIB
PPKM Darurat, Tanah Abang memang sudah sepi
Pedagang minuman ringan nekat berjualan di depan gerbang utama Blok A Pasar Tanah Abang yang tutup sementara saat PPKM Darurat di Jakarta, Sabtu (3/7/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa.

Yang tidak ditutup Blok G karena ada pasar tradisional

Kondisi perdagangan di Pasar Tekstil Tanah Abang sejak pandemi COVID-19 trennya memang sudah sepi, apalagi saat PPKM Darurat saat ini.

"Tidak ditutup saja sudah sepi," kata Pengelola Pasar Tanah Abang, Hery Supriyatna di Jakarta, Sabtu.

Karena itu, dia berharap penutupan terhadap pusat grosir tekstil tersebut hanya bersifat sementara selama masa PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.

Sebagai perwakilan dari ribuan pedagang di Pasar Tanah Abang, Hery menjelaskan tren jumlah pengunjung sudah mulai membaik dengan adanya momentum Hari Raya Idul Fitri.

Namun kini, Pasar Tanah Abang kembali ditutup karena PPKM Darurat yang dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap anjloknya penjualan.

Baca juga: Mal di Jakarta tutup sementara saat PPKM Darurat

"Sudah mulai naik, kemudian di-'shut down' lagi sekarang. Agak sedikit trauma juga pedagang di sini karena efeknya sangat berpengaruh sekali," katanya.
​​ 
Hery menjelaskan bahwa setidaknya di Blok A Tanah Abang saja, ada 7.833 kios dengan jumlah pedagang mencapai 4.800 orang.

Pada tahun lalu, Pasar Tanah Abang ditutup selama dua bulan pada masa PSBB.

Kemudian, perlahan penjualan di Pasar Tanah Abang mulai meningkat, meski tidak sama seperti sebelum pandemi.

Puncaknya, tren pembeli mulai terlihat pada seminggu sebelum Lebaran dengan jumlah kunjungan mencapai 100 ribu per hari pada akhir pekan.

Baca juga: Cuaca cerah berawan sambut hari pertama PPKM Darurat di Jakarta

Seperti diketahui, seluruh toko, baik Blok A, B, dan F yang menjual barang garmen dan tekstil ditutup selama PPKM Darurat.

Hanya Blok G yang di dalamnya terdapat pasar tradisional masih diizinkan beroperasi karena termasuk kategori pasar yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, sesuai panduan implementasi PPKM Darurat.

"Yang tidak ditutup Blok G karena ada pasar tradisional, pasar basah dan pasar kelontong," kata Hery.

Penutupan sementara ini pun telah disosialisasikan pada ribuan kios dan pedagang di Pasar Tanah Abang, melalui spanduk informasi dan sosial media.

Baca juga: PPKM Darurat, petugas putar balik pengendara dari Depok arah Jakarta
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021