"Sebanyak 12 orang dinyatakan positif, terdiri dari 10 pedagang dan dua pengunjung," kata Wali Kota Tanjungpinang Rahma di Pasar Bintan Center, Sabtu.
Rahma menyampaikan tindakan ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kendati pelaksanaan di lapangan menuai banyak pro kontra di kalangan masyarakat.
Menurutnya, saat ini kondisi COVID-19 di daerah setempat sedang mengalami peningkatan bahkan berzona merah, karena masyarakat yang terkonfirmasi positif semakin banyak.
Baca juga: Satgas: 35 pasien COVID-19 di Tanjungpinang meninggal selama Juni 2021
Baca juga: Angka kematian COVID-19 di Tanjungpinang tembus 100 orang
Sesuai data rilis dari tim Satgas COVID-19 Jumat 2 Juli 2021, kasus aktif berjumlah 1.074 orang yang terbagi dari pasien yang dirawat di rumah sakit, tempat isolasi terpadu, dan ada isolasi mandiri di rumah.
Sementara itu jumlah kasus positif dari bulan Maret 2020 hingga 2 Juli 2021 sudah sebanyak 5.096 orang.
"Ini menjadi masalah besar bagi kita semua karena rumah sakit dan tempat isolasi terpadu sudah penuh dan tenaga medis kita yang sangat terbatas," ujar Rahma.
Sementara itu Koordinator Lapangan Surjadi saat berada di lokasi mengimbau pedagang dan pembeli di Pasar Bintan Centre untuk ikut tes cepat Antigen.
Surjadi mengatakan hal ini adalah langkah yang dilakukan pemerintah untuk menyadarkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Untuk mengedukasi masyarakat, pikirkan bagaimana bila keluarga kita yang kena. Pemerintah ingin menjaga kita semua dan tolong direspon dengan baik," ungkap surjadi.*
Baca juga: Satgas: Warga Tanjungpinang wafat akibat COVID-19 naik 300 persen
Baca juga: Tukang ojek Tanjungpinang positif COVID-19 terpaksa beraktivitas
Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021