• Beranda
  • Berita
  • Tempat tidur penuh, RSKD Balikpapan tutup layanan UGD COVID-19

Tempat tidur penuh, RSKD Balikpapan tutup layanan UGD COVID-19

3 Juli 2021 22:29 WIB
Tempat tidur penuh, RSKD Balikpapan tutup layanan UGD COVID-19
Direktur RSKD Balikpapan Edy Iskandar. ANTARA/Novi Abdi

Ini sudah kapasitas maksimal

Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan menutup sementara layanan Unit Gawat Darurat (UGD) untuk pasien positif COVID-19 karena tempat tidur terisi penuh.

“Seluruh tempat tidur untuk pasien COVID, baik di UGD maupun di ruang isolasi, sudah terisi,” kata Direktur RSKD Edy Iskandar, di Balikpapan, Sabtu.

Karena itu ia mengingatkan bahwa ada 10 rumah sakit lain di Balikpapan yang juga menangani pasien COVID-19. Diantaranya RS Pertamina, RS Siloam, RS Balikpapan Baru, RS Hermina, RS Tentara dr Hardjanto, RS Bhayangkara, RS Restu Ibu.

Selama pekan lalu, RSKD menerima 20-30 pasien COVID-19 setiap hari menyusul lonjakan jumlah mereka yang terpapar, baik dari Balikpapan ataupun dari wilayah selatan Teluk Balikpapan dan pesisir timur yang juga dirujuk ke RSKD.

Mengikuti lonjakan jumlah pasien itu juga, jelas Direktur Iskandar, RSKD sudah menambah jumlah tempat tidur. Saat ini ada 250 tempat tidur di ruang isolasi dan 30 tempat tidur di Ruang ICU (Intensive Care Unit).

“Ini sudah kapasitas maksimal, Setelah ini kita tidak bisa menambah lagi karena pasien non COVID juga harus dapat tempat,” kata Iskandar.

Penambahan tempat tidur dan ruangan untuk pasien COVID-19 itu dimungkinkan dengan menata ulang komposisi tempat tidur dan ruangannya. Sebagian diambilkan dari tempat tidur dan ruangan pasien non COVID -19.

Baca juga: Balikpapan pertimbangkan pengetatan kembali di gerbang kota
Baca juga: Kasus positif COVID-19 naik usai Lebaran, pendatang jadi ODP

Sebelumnya di akhir pekan minggu lalu RSKD terpaksa menempatkan setidaknya 15 pasien COVID-19 di lorong UGD, karena di ruang UGD sendiri sudah penuh.

Menurut Edy Iskandar, pihaknya sempat ingin menambah ruang perawatan di halaman dengan mendirikan tenda. Namun karena saat ini juga tidak memiliki jumlah perawat yang cukup, ide ini dibatalkan.

“Ada 25 tenaga kesehatan kami yang juga harus menjalani isolasi mandiri karena juga terpapar COVID-19,” kata Iskandar.

RSKD seluruhnya mengerahkan 700 tenaga kesehatan, yaitu dokter, perawat, bidan, apoteker, untuk melayani pasien COVID-19. RSKD saat ini juga sedang menambah jumlah tenaga kesehatan tersebut dengan 50 rekrutan perawat baru.

Menurut Iskandar, penambahan jumlah pasien yang cepat dan banyak ini membuat para perawatnya kelelahan.

Dari seluruh rumah sakit yang ada di Balikpapan sendiri ada 600 lebih tempat tidur yang disediakan untuk merawat pasien COVID-19.

Baca juga: Balikpapan kembalikan 3.200 dosis Vaksin AstraZeneca batch CTmAV547
Baca juga: Satgas: Kasus positif COVID-19 di Kaltim bertambah 622 orang

 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021