Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan Surat Telegram Kapolri itu ditandatangani Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto yang menjelaskan tentang Operasi Madago Raya dilanjutkan ke tahap III.
"Telegram tersebut menegaskan bahwa operasi kepolisian kewilayahan Polda Sulteng di-'backup' Mabes Polri dan TNI dengan Sandi Operasi Madago Raya-2021 Tahap II berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 dan akan dilanjutkan dengan Operasi Madago Raya Tahap III dimulai tanggal 1 Juli hingga 30 September 2021," kata Didik.
Didik menjelaskan dengan perpanjangan masa Operasi Madago Raya 2021 maka pencarian terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Kelompok Ali Kalora terus dilanjutkan.
Baca juga: Sulitnya medan tak halangi Kapolda Sulteng cek Pos Operasi Madago Raya
Dalam Operasi Madago Raya Tahap III ini, kata Didik, pelibatan kekuatan pasukan tidak jauh beda dengan tahap II, fokus satuan tugas adalah melakukan pencarian, pengejaran, penangkapan, dan penegakan hukum terhadap sembilan DPO MIT Poso.
Operasi ini dilaksanakan dalam rangka penegakan hukum terhadap kejahatan teroris untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Sulawesi Tengah.
"Teroris musuh bersama, negara tidak boleh kalah dengan teroris," tegas Didik.
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengimbau pelaku tindak pidana terorisme di Kabupaten Poso dan tergabung dalam MIT Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sebaiknya menyerahkan diri.
Baca juga: Satgas Madago Raya optimalkan sisa waktu kejar DPO MIT
"Polda Sulteng bersama tokoh agama akan menjamin keamanan, keselamatan, dan perlakuan sesuai dengan hak asasi manusia," kata Didik.
Operasi Satgas Madago Raya dimulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021 sebelumnya dinamai dengan Satgas Operasi Tinabalo yang dibentuk untuk memburu terduga kelompok garis keras MIT Pimpinan Ali Kalora yang buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO).
Operasi Madago Raya ini telah diperpanjang dari 1 April hingga tiga bulan ke depan (31 Juli 2021). DPO MIT Poso yang diburu Satgas Operasi Madago Raya (gabungan TNI-Polri) saat ini masih tersisa sembilan orang dari 11 orang DPO.
Baca juga: Polri memperpanjang Operasi Satgas Madago Raya hingga tiga bulan
Dua orang DPO tewas ditembak mati dalam baku tembak terjadi pada awal 2021 dan seorang personel TNI gugur dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, informasi yang diperoleh kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok Pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT Pimpinan Qatar berjumlah lima orang.
Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani yang terjadi tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021