"Memang betul kasus positif COVID-19 yang dilaporkan Ahad (4/7) tertinggi selama virus tersebut merebak di Papua dan di seluruh dunia," kata Jubir SGPP COVID-19 Papua dr. Silwanus Sumule kepada Antara di Jayapura, Senin.
Diakuinya, maraknya kasus positif COVID-19 itu diduga karena arus mudik dan warga sudah banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan termasuk menggunakan masker.
Dari 372 kasus positif COVID-19, terbanyak di Kabupaten Mimika tercatat 101 orang, Biak Numfor 62 orang, Kota Jayapura 60 orang, Merauke 55 orang, Kab. Jayapura 29 orang, Asmat 26 orang, Jayawijaya 12 orang, Boven Digul 10 orang, Nabire sembilan orang, dan Mappi empat orang.
Baca juga: Tenaga medis kota Sorong terpapar COVID-19 bertambah menjadi 88 orang
Baca juga: Kodam siap bantu pemda terapkan PPKM Darurat Imbangan di Papua Barat
Baca juga: Tenaga medis kota Sorong terpapar COVID-19 bertambah menjadi 88 orang
Baca juga: Kodam siap bantu pemda terapkan PPKM Darurat Imbangan di Papua Barat
Sedangkan Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Paniai masing-masing dua orang, kata dr. Sumule. Bahkan di RSUD Dok II saat ini, tempat yang disediakan untuk merawat pasien COVID-19 penuh.
Karena itu pihaknya berharap masyarakat kembali memperketat protokol kesehatan agar menghambat penyebaran COVID-19.
Ditambahkannya, dari 24.991 kasus positif COVID-19 tercatat 22.355 orang dinyatakan sembuh, 2.150 orang dirawat, baik mandiri maupun terpusat di rumah sakit atau tempat isolasi terpusat dan 486 orang meninggal.
Tercatat 15 dari 29 kabupaten dan kota di Papua yang saat ini warganya positif COVID-19 yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika, Biak Numfor, Merauke, Jayawijaya, Merauke, Mappi, Nabire, Boven Digul, Kepulauan Yapen, Asmat, Keerom, Paniai dan Kab. Tolikara, jelas dr.Silwanus.*
Baca juga: Tambah 35 orang, total kasus COVID-19 Kota Sorong jadi 3.412
Baca juga: Kejati Papua Barat ingatkan awasi ketat anggaran pandemi COVID-19
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021