PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI terus menggencarkan sosialisasi manfaat resi gudang sebagai penjaga stabilitas harga, yang besar manfaatnya untuk petani dan pemilik komoditas.Meningkatnya pemanfaatan resi gudang sepanjang semester satu 2020 ini menunjukkan petani dan pemilik komoditas mulai memahami manfaat instrumen ini
"Sejauh ini, belum banyak yang memahami keberadaan dan manfaat resi gudang. Untuk itu, akan terus kami sosialisasikan terutama di daerah-daerah yang memiliki komoditas unggulan," kata Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi melalui rilis yang diterima di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin.
Ia mengatakan masih kurangnya pemahaman kehadiran resi gudang bagi para petani dan pemilik komoditas merupakan sebuah tantangan bagi KBI yang harus terus disosialisasikan.
Resi gudang yang dilakukan KBI merupakan instrumen menjaga stabilitas harga dan menjadi solusi bagi para petani dan pemilik komoditas, karena selain memberi manfaat juga dapat menjaminkan dalam mendapatkan pembiayaan.
"Sosialisasi dan edukasi akan terus kami lakukan secara baik dan terus menerus. Untuk itu, kami bersama dengan pemangku kepentingan lain di sektor resi gudang, baik kepada petani, pemilik komoditas, maupun para pengelola gudang," kata Fajar menambahkan.
Terkait pemanfaatan resi gudang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang Dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang.
Berbagai komoditas yang dapat masuk ke sistem resi gudang sesuai aturan tersebut adalah beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, kopra, teh, rumput laut, gambir, timah, gula putih kristal, kedelai, dan ayam karkas beku.
"Kami proyeksikan pemanfaatan resi gudang sampai dengan akhir 2021 akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2020," ujarnya.
Berbagai upaya yang dijalankan untuk mendorong pemanfaatan resi gudang ini, termasuk juga memperluas wilayah sosialisasi ke berbagai daerah khususnya ke sentra-sentra komoditas unggulan.
Selain edukasi dan literasi, KBI sebagai pusat registrasi resi gudang juga terus mengembangkan sistem dan aplikasi registrasi, serta saat ini perusahaan milik negara tersebut telah memperbarui aplikasi registrasi resi gudang, yaitu lsWare NextGen.
Dengan aplikasi yang menggunakan teknologi block chain dan smart contract ini, petani dan pemilik komoditas akan diberikan kemudahan serta keamanan dalam melakukan registrasi.
Fajar menjelaskan resi gudang telah terbukti memberi manfaat bagi petani dan pemilik komoditas tergambar dengan adanya peningkatan pemanfaatan resi gudang sepanjang semester satu 2021.
Berdasarkan data KBI, pemanfaatan resi gudang sampai dengan semester satu 2021 telah meregistrasi sebanyak 230 resi gudang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 49 persen dibandingkan periode yang sama 2020, dengan resi gudang yang diregistrasi mencapai 154 resi.
Dari sisi jumlah komoditas, sepanjang semester satu 2021, jumlah komoditas yang masuk resi gudang mencapai 10 komoditas, sedangkan pada periode yang sama 2020, jumlah komoditas yang masuk resi gudang mencapai enam komoditas.
Dari sisi volume barang, sepanjang semester satu 2021 total volume komoditas yang diresigudangkan mencapai 5.517,3 ton atau meningkat sebesar 44 persen dibandingkan periode yang sama 2020 yang 3.823,3 ton.
Sedangkan, dari sisi nilai barang, pada semester satu 2021 mencapai Rp170,995 miliar, meningkat 124 persen dibandingkan semester satu 2020 sebesar Rp76,186 miliar.
"Meningkatnya pemanfaatan resi gudang sepanjang semester satu 2020 ini menunjukkan petani dan pemilik komoditas mulai memahami manfaat instrumen ini," katanya.
Sementara, pada 2020, jumlah resi gudang yang diregistrasikan mencapai 428 resi dari delapan komoditas dengan volume 9.593,717 ton senilai Rp200,784 miliar.
Resi gudang memiliki potensi besar untuk terus tumbuh, melihat banyaknya komoditas yang ada di Indonesia.
"Kami akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi manfaat dari resi gudang ini agar dapat dipahami oleh para petani dan pemilik komoditas," katanya.
Baca juga: Sejahterakan petani, Kemendag percepat implementasi sistem resi gudang
Baca juga: Kemendag catat 123 Sistem Resi Gudang tersebar di Indonesia
Baca juga: Kliring Berjangka Indonesia raih sertifikat ISO 27001:2013
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021