Keinginan Taiwan untuk melonggarkan pembatasan sosial muncul pada saat pulau itu mulai bangkit keluar dari pandemi terburuk yang dialaminya.
Taiwan pada Mei memberlakukan pembatasan berbagai pertemuan, termasuk menutup tempat hiburan dan membatasi kegiatan restoran --hanya untuk memberi layanan makanan untuk dibawa pergi, di tengah lonjakan kasus COVID-19 di dalam negeri setelah berbulan-bulan tidak ada atau sedikit penularan di masyarakat.
Namun dengan kondisi wabah COVID-19 yang mulai stabil, para pejabat Taiwan menyarankan agar aturan pembatasan itu dilonggarkan.
Para pejabat, dalam sebuah pernyataan yang mengutip komentar dari pemimpin Su Tseng-chang, mengatakan bahwa dengan infeksi sporadis di masyarakat, kondisi yang ideal belum terpenuhi untuk sepenuhnya mencabut pembatasan tingkat tiga.
"Tetapi, karena situasi epidemi di sebagian besar kabupaten dan kota telah melambat, ada ruang untuk penyesuaian yang wajar dalam langkah-langkah pengendalian untuk semua lapisan masyarakat dan sektor," menurut pernyataan itu, yang mengutip Su.
"Departemen-departemen terkait diminta untuk merencanakan dan mempersiapkan terlebih dahulu," kata Su. Ia juga mengatakan bahwa setiap penyesuaian akan diterapkan di seluruh pulau itu.
Ibu kota Taiwan, Taipei, telah memulai pembukaan kembali terbatas pasar malamnya yang terkenal, yang biasanya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Kepala departemen kesehatan Taiwan Chen Shih-chung, saat berbicara dalam sebuah konferensi pers harian pada Senin, mengumumkan 28 kasus domestik baru COVID-19, yakni turun dari 37 kasus yang dilaporkan pada Minggu (4/7).
Taiwan tidak pernah melakukan penguncian penuh, dan industri semikonduktor utama secara umum tidak terpengaruh, meskipun perbatasannya tetap ditutup secara efektif untuk semua orang, kecuali warga negara dan penduduk, yang semuanya harus menjalani karantina yang ketat.
Sementara angka wabah infeksi domestik di Taiwan relatif kecil dibandingkan dengan di banyak tempat lain, pemerintah pulau itu telah bertindak sangat hati-hati. Pemerintah mengisolasi orang-orang yang diduga terpapar virus corona dan meningkatkan program pengujian COVID --yang awalnya lambat diluncurkan.
Hampir semua kasus domestik COVID-19 di Taiwan adalah varian Alpha, yang sebelumnya dominan secara global. Sementara, wabah kecil varian Delta yang sangat menular di daerah Taiwan selatan dapat dikendalikan.
Sejak pandemi mulai muncul, Taiwan telah melaporkan 15.061 kasus infeksi virus corona, termasuk 689 kematian akibat COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Taiwan lanjutkan pembatasan COVID-19 sampai 12 Juli
Baca juga: Taiwan kategorikan Indonesia sebagai negara berisiko tinggi COVID
Tamasya ke taman air Taiwan yang baru
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021