"Jadi, ini kami persiapkan semuanya dengan menjaga kemungkinan terburuk," kata Bung Karna, sapaan Bupati, saat dihubungi di Situbondo, Senin.
Dia mengemukakan bahwa saat ini lonjakan penderita COVID-19 di wilayahnya terus meningkat, sehingga pihaknya memandang perlu mendirikan tenda darurat di halaman rumah sakit.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo dr. Roekmini mengatakan tenda darurat didirikan di halaman depan rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu karena ruang isolasi di rumah sakit tersebut saat ini sudah penuh.
Baca juga: 15 tenaga kesehatan di Situbondo terpapar COVID-19
Baca juga: Prajurit terlibat Latma "Reconex 21-II" jalani tes antigen COVID-19
Selain itu, tenda milik BPBD tersebut didirikan untuk dijadikan ruang IGD darurat rumah sakit, untuk mengurangi penumpukan pasien COVID-19 di ruang IGD rumah sakit yang terbatas.
"Itu nantinya dijadikan IGD darurat. Kalau memang siap hari ini kami gunakan, tapi masih perlu mempersiapkan sarana prasarananya dulu," tuturnya.
Roekmini menambahkan, tenda IGD darurat tersebut diperkirakan bisa menampung 10 pasien atau 10 tempat tidur, menyesuaikan besarnya tenda yang ada.
"Kami masih menyiapkan sarana prasarananya, mulai tempat tidur, tabung oksigen dan lainnya," ujarnya.
Data sebaran COVID-19 di Situbondo, hingga Ahad (4/7), tercatat 3.284 penderita, dengan rincian 2.690 orang sembuh, 274 orang meninggal, dan dalam perawatan 320 orang (85 pasien dirawat di rumah sakit, gedung observasi 8 orang, dan isolasi mandiri 227 orang).*
Baca juga: Satgas COVID-19 Situbondo tambah tempat tidur di dua rumah sakit
Baca juga: Penyebaran COVID-19 di Tapal Kuda sudah menurun
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021